Kemenlu: Tidak Ada WNI dalam Kecelakaan Pesawat Pakistan
Dari 99 penumpang dan delapan awak pesawat, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang korban dalam jatuhnya pesawat PIA.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah melakukan pengecekan daftar penumpang pesawat Pakistan International Airlines (PIA) yang mengalami kecelakaan di Karachi, Pakistan, Jumat (22/5).
Dari 99 penumpang dan delapan awak pesawat, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang korban dalam jatuhnya pesawat PIA.
"Tidak ada korban WNI," ucap Juru Bicara Kemenlu RI Teuke Faizasyah dalam pesan singkatnya kepada Tribun, Jakarta, Sabtu (23/5/2020).
Diketahui, pesawat Airbus A320 milik Pakistan Airlines yang mengangkut 107 orang di dalam pesawat jatuh di dekat Bandara Karachi, Jumat (22//5/2020).
Penerbangan PK 8303, yang lepas landas dari Lahore, menuju Karachi itu membawa 99 penumpang dan 8 awak.
Pesawat jatuh di pemukiman dekat bandara di Karachi.
Atas jatuhnya PIA, maka insenden ini menjadi kecelakaan pesawat kedua untuk pengangkut Pakistan dalam waktu kurang dari empat tahun.
Kepala maskapai itu sudah mengundurkan diri pada akhir 2016 lalu, kurang dari seminggu setelah kecelakaan sebuah pesawat ATR-42 dan menewaskan 47 orang.
80 Jasad Telah Ditemukan
Sebanyak 80 jasad berhasil ditemukan dari insiden jatuhnya pesawat Pakistan International Airlines ( PIA) di permukiman Karachi, Jumat (22/5/2020).
Hal tersebut disampaikan oleh pejabat kesehatan provinsi setempat dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa jumlah korban tewas dikhawatirkan lebih banyak lagi.
Pernyataan resmi mengonfirmasi ada dua korban yang selamat dan ada 17 jasad yang telah "diidentifikasi sejauh ini."
Baca: Pesawat Airbus A320 Milik Pakistan Airlines Berpenumpang 107 Orang Jatuh
Baca: Insiden Pesawat Jatuh di Pakistan Tewaskan 11 Orang, Puing-puing dan Api Terlihat di Lokasi Kejadian
Sebelumnya, kepala eksekutif maskapai Arshad Mahmood Malik dalam konferensi pers mengatakan, hanya satu yang selamat yang dikonfirmasi dari puing-puing, yakni presiden Bank of Punjab, Zafar Masud.
Dia menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan ini dapat berlangsung 2-3 hari.
Upaya-upaya di lapangan akan terus berlanjut "sampai kami mendapatkan semua jasad," kata seorang pejabat provinsi yang enggan disebut namanya.
"Sejauh ini 80 jasad telah ditemukan dari puing-puing," lanjutnya dikutip dari AFP.
Pesawat Pakistan International Airlines (PIA) dilaporkan telah melakukan berbagai cara untuk mendarat di bandara kota, sebelum jatuh di permukiman penduduk.
Insiden ini menghancurkan sejumlah bangunan dan menewaskan beberapa orang baik di pesawat maupun di perumahan tersebut.
Gumpalan asap masih mengepul di udara, ketika petugas penyelamat dan penduduk mencari jasad korban di antara reruntuhan puing-puing.
Petugas pemadam kebakaran juga berusaha memadamkan api. Seorang wartawan AFP melihat langsung jasad-jasad yang hangus dimasukkan ke dalam ambulans.
Sarfraz Ahmed seorang petugas pemadam kebakaran di lokasi kecelakaan mengatakan, hidung Airbus A320 dan badan pesawat rusak parah akibat kecelakaan itu.
Ia menambahkan bahwa tim penyelamat juga telah mengevakuasi jasad-jasad dari pesawat yang masih mengenakan sabuk pengaman.
Kecelakaan ini terjadi ketika orang-orang Pakistan sedang bersiap merayakan akhir Ramadhan dan menyambut Idul Fitri.
Banyak orang bepergian kembali ke rumah mereka di kota-kota dan desa-desa.
Kecelakaan ini juga terjadi hanya beberapa hari setelah Pakistan mengizinkan penerbangan komersial dilanjutkan lagi, usai ditangguhkan selama lockdown virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Pesawat Pakistan PIA Jatuh, 80 Jasad Telah Ditemukan"