Menristek Ungkap Keuntungan Dosen dan Peneliti Masuk ke Daftar Science Technology Index
Bambang Brodjonegoro mengungkap keuntungan apabila dosen maupun peneliti masuk dan tercatat dalam daftar Science Technology Index
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengungkap keuntungan apabila dosen maupun peneliti masuk dan tercatat dalam daftar Science Technology Index (SINTA).
Bambang menilai nama para dosen dan peneliti akan lebih dikenal dari sebelumnya.
Selain itu, kerja keras mereka dalam bentuk penelitian akan langsung tercatat.
"(Keuntungannya) Nama-nama mereka yang tadinya mungkin tidak terlalu dikenal menjadi lebih dikenal. Tapi sebenarnya ada insentif yang paling utama dari partisipasi dosen maupun peneliti di dalam SINTA yaitu apa yang sudah mereka kerjakan baik dalam bentuk publikasi, science citation, maupun paten atau hak intelektual properti akan tercatat dan orang bisa langsung tahu kualitas dari individu tersebut," ujar Bambang, dalam acara pengumuman SINTA Series I Tahun 2020 secara virtual, Kamis (28/5/2020).
Baca: Film Akhir Kisah Cinta Si Doel Tayang di Klik Film
Dia menyontohkan seorang dosen akan membutuhkan kredit untuk mendapat kenaikan jabatan fungsional.
Seperti dari rektor menjadi rektor kepala, dari rektor kepala menjadi guru besar.
Kredit yang dibutuhkan tersebut, kata Bambang, akan tercatat dalam SINTA.
"Maka apa yang tercatat dalam SINTA itu sudah menjadi bukti yang sangat kuat bahwa yang bersangkutan memang sudah mengerjakan baik publikasi, penelitian, maupun penemuan paten. Sehingga tidak perlu ada keraguan lagi," ungkapnya.
Baca: Profil Jack Brown dan Stefan Antonic, Dua Calon Bintang Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20
Bambang membandingkan 'kemewahan' yang ditawarkan SINTA kepada para dosen dan peneliti di era sekarang dengan ketika dirinya menjadi dosen dan peneliti di era dahulu.
Menurutnya ketika dosen di era dahulu ingin mengajukan kenaikan pangkat, maka harus benar-benar bisa menunjukkan bukti dimana kita sudah publish hasil penelitian di jurnal tertentu atau sudah chapter di buku tertentu.
"Ini beda sekali dengan SINTA yang sudah meng-cover semuanya. Sehingga seharusnya atau logikanya buat seorang dosen itu dia harus secepat mungkin bergabung dengan SINTA," jelas Bambang.
Baca: Usai Lebaran, Tim Sepakbola Putri PON DKI Jakarta Kembali Berlatih
Sebelumnya diberitakan, Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengumumkan 500 peneliti terbaik Indonesia berdasarkan Science Technology Index (SINTA) series I Tahun 2020.
Adapun hasil itu diumumkan secara virtual melalui aplikasi Zoom dan Youtube, Kamis (28/5/2020).