Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mensos Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat Lewat Penyaluran Bansos

Menteri Sosial Juliari Batubara meninjau percepatan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Kartu Sembako di Kabupaten Bandung Barat.

Penulis: Mafani Fidesya Hutauruk
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Mensos Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat Lewat Penyaluran Bansos
Tribunnews.com/ Mafani Fidesya Hutauruk
Menteri Sosial Juliari Batubara di Kantor Kementerian Sosial, Selasa (5/5/2020). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Menteri Sosial Juliari Batubara meninjau percepatan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Kartu Sembako di Kabupaten Bandung Barat.

Ada dua titik yang ditinjau yaitu Balai Desa Mandalamukti dan Kantor Pos Mandalamukti, Kecamatan Cikalong Wetan, serta Desa Margalaksana, Kecamatan Cipeundeuy.

Dalam tinjauannya, Mensos hadir bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Baca: 6 Gejala Penyakit Usus, Nyeri Perut hingga Banyak Kentut Harus Diwaspadai

Hadir juga Dirjen PFM Asep Sasa Purnama, Kepala BP3S Syahabuddin, Dirjen PPMD Kemendes PDTT Taufiq Madjid, Deputi 2 Menko PMK Tubagus Achmad Choesni, serta jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung Barat.

“Ini paket komplit, warga menerima program kartu sembako dari pemerintah Rp 200 ribu per bulan, dibelanjakan di kampung sendiri dengan supliernya dari warga, uangnya muter di sini aja, ” ujar Mensos di Kantor Balai Desa Margalaksana, Kecamatan Cipeundey, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (29/5/2020).

Ke depan, Mensos berharap agar tambahan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program sembako menjadi 20 juta Kepala Keluarga (KK).

Berita Rekomendasi

Penambahan tersebut khususnya dilakukan di Jawa Barat dengan jumlah KPM paling banyak sehingga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat.

Baca: Antisipasi PSBB Berakhir Pekan Depan, Gubernur Anies Mulai Tinjau Kesiapan Faskes

“Bansos itu tidak hanya dari pemerintah pusat, tapi ada juga dari Gubernur, walikota serta bupati, sehingga ekonomi lokal bisa bergerak, ” ungkap Mensos.

Pada kesempatan tersebut, disalurkan BST, bantuan sosial sembako, serta pembagian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) bagi warga yang sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Di kantor Pos Indonesia Jalan Raya Purwakarta No 196, Mandalamukti, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Mensos menyatakan data penerima bansos kini semakin baik.

Hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

“Tidak ada kendala. Perbaikan data sudah dapat kita konsolidasikan dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menjadikan penerima bansos semakin baik dan tepat sasaran,” kata Mensos.

Baca: Beri Wasiat Menyentuh pada Betrand Peto, Ruben Onsu: Kalau Ayah Bunda Enggak Ada, Gak Boleh Sedih

Penyaluran BST melalui PT Pos hampir mencapai 4.000 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 13 desa di Kecamatan Cikalong Wetan.

Penyaluran BST ini merupakan tahap I, di mana sebelumnya sudah berlangsung selama tiga hari.

Ditargetkan sisa penerima bansos BST sebanyak 400 KK bisa diselesaikan pada hari ini dari warga Desa Cisomang Barat, Cipagumati, Mandalamukti, serta Wangunjaya.

Hingga saat ini, realisasi penyaluran bansos di Provinsi Jawa Barat mencapai lebih dari 80 persen dan tersalurkan dengan baik menyasar warga terdampak Covid-19.

“Setelah lebaran penyaluran bansos di Jawa Barat sudah mencapai 80 persen, sebab sebelumnya ada kendala medan yang tidak mudah,” ujar Menko PMK, Muhadjir Effendy.

Adanya penyaluran BST membuat salah seorang janda, Ibu Maryam, 65 tahun, merasa bahagia sebab selama ini belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.

“Belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah selama ini. Tapi Alhamdulillah sekarang menerima. Tapi sebelumnya didata oleh RT/RW dan memperbaiki KTP/KK di Desa, ” ungkap Maryam.

Dengan terjadinya pandemi Covid-19, Maryam mengaku kehidupan sehari-hari cukup terganggu.

Ia mengatakan terutama untuk memenuhi kebutuhan keluarga ia merasa sulit.

Terlebih ia tidak bekerja dan hanya mengandalkan peninggalan dari sang suami.

“Iya, cukup terganggu neng. Ibu tidak bekerja hanya mengandalkan peninggalan suami yang tidak seberapa. Tapi bersyukur sekali bisa menerima bansos, semoga bapak-bapak semuanya tetap peduli kepada warga seperti dirinya yang terdampak Covid-19, ” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas