Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPU Siapkan Skema 500 Pemilih Untuk Satu TPS

Sebanyak 500 pemilih akan menggunakan hak pilih di satu tempat pemungutan suara (TPS) untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in KPU Siapkan Skema 500 Pemilih Untuk Satu TPS
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi 

Upaya itu dilakukan untuk menerapkan protokol kesehatan.

Sebab, tidak semua wilayah dapat diperlakukan sama selama dalam masa pandemi tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Abhan.

Baca: Cerita Tentang Ronny Bugis, Nyaris 3 Tahun Menyimpan Rapat-rapat Aksi Penyerangan Novel Baswedan

"Perlu pemetaan. Tidak semua di 270 daerah, Covid-19 zona merah. Bagaimana (daerah zona,-red) hijau dan kuning. Pemberlakuan harus berbeda," kata dia, dalam diskusi daring, Jumat (5/6/2020).

Pilkada 2020 akan digelar di 270 daerah meliputi sembilan provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten.

Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) untuk Pilkada serentak 2020 sebanyak 105.396.460 jiwa.

Sembilan provinsi, yaitu Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah. Sementara, 37 kota yang menggelar pilkada tersebar di 32 provinsi.

Baca: Download MP3 Lagu Hati Yang Kau Sakiti - Rossa, Lengkap dengan Lirik dan Video Klip

Berita Rekomendasi

Menurut Abhan, penerapan protokol kesehatan Covid-19 di masing-masing daerah berbeda dan disesuaikan dengan kondisi daerah tersebut.

Hal yang sama, kata dia, seharusnya juga diterapkan di daerah yang akan menggelar pesta demokrasi itu.

Dia mencontohkan, petugas penyelenggara pemilu akan dipertanyakan calon pemilih apabila memakai pakaian hazmat di daerah yang dinyatakan masuk dalam kategori zona hijau Covid-19.

Baca: Masa Kecil Sule, Pernah Jualan Permen Karet dan Jadi Pengamen

Untuk di daerah yang masuk zona hijau, kata dia, alat pelindung diri tetap harus diberikan kepada petugas penyelenggara pemilu. Namun, cukup memakai masker, sarung tangan, dan hand sanitizer.

"Ketika turun memakai hazmat bisa menjadi menakutkan masyarakat. Nanti kontra produktif. Penting pemetaan wilayah," ujarnya.

Nantinya, pemetaan itu juga akan berpengaruh pada kesiapan daerah menyediakan anggaran untuk pembelian APD bagi petugas penyelenggara pemilu di lapangan.

"Apakah semua bisa standar seragam. Kalau masing-masing daerah kemampuan berbeda. Bisa saja lengkap sampai hazmat. Tetapi daerah lain cukup kemampuan masker sarung tangan dan hand sanitizer," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas