Hasil Survei TNP2K: 80 Persen Penerima Manfaat Kartu Prakerja Berstatus Pengangguran
Hasil survei dari TNP2K dan FEB UGM menunjukan, penerima manfaat program Kartu Prakerja didominasi pengangguran. Benarkah sudah tepat sasaran?
Penulis: Inza Maliana
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Survei yang dilakukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dan FEB UGM menunjukkan, penerima manfaat program Kartu Prakerja didominasi pengangguran.
Menurut Ekonom TNP2K, Elan Satriawan, survei tersebut dilakukan kepada sekitar 12.000 peserta.
Mereka adalah peserta yang sudah menyelesaikan pelatihan dan menerima insentif pascapelatihan.
Namun, Elan menjelaskan, para peserta yang merupakan pengangguran itu, di bulan Januari, sebagian besar di antaranya masih bekerja atau memiliki usaha.
Baca: Kapan Kartu Prakerja Gelombang 4 Dibuka? Pengelola Program: Tidak Lama Lagi Dirilis
Hasil survei menunjukan, sebanyak 55 persen masih bekerja.
Kemudian 7 persen lainnya menjalankan usaha.
Sementara sebanyak 37 persen itu memang sudah menganggur dari bulan Januari lalu.
"Mereka yang menganggur itu enggak semuanya menganggur sebelumnya jadi kita menanyakan juga status pekerjaan mereka pada Januari."
"Jadi pada bulan Januari itu, sekitar 55 persen dari penerima manfaat tersebut masih bekerja."
"Kemudian 7 persen menjalankan usaha, yang menganggur hanya sekitar 37 persen," kata Elan dalam video conference, Senin (8/6/2020).
Baca: Kartu Prakerja Sering Dibandingkan BLT, Nurul Arifin: 8,6 Juta Pendaftar Bukti Antusiasme Tinggi
Menurut Elan, sebagian besar peserta pun melaporkan, mereka terdampak Pandemi Covid-19.
Di antaranya, di PHK, dirumahkan, dan sulit mencari pekerjaan.
Survei pun menunjukan, dari sebanyak 4.777 sampel, ada 2.034 atau 42,6 persen sedang dalam posisi tidak bekerja saat mendaftar Prakerja.
Angka itu didapatkan dari status sebelumnya hingga Januari 2020, yang masih merupakan pekerja atau karyawan atau buruh.