Kisah Prajurit TNI Susuri Sungai 6 Jam dengan Sampan untuk Evakuasi Lansia Stroke di Entikong
Tidak hanya itu kesadaran O'ok juga menurun akibat stroke yang dideritanya enam tahun terakhir.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah bermula ketika anggota Satgas Yonif Raider 641 Beruang Hitam mendapatkan informasi bahwa kondisi seorang warga Dusun Gunjemak di Desa Entikong, Lorensius O'ok (72), semakin melemah.
Tidak hanya itu, kesadaran O'ok juga menurun akibat stroke yang dideritanya enam tahun terakhir.
Setelah diperiksa kesehatannya oleh personel Pos Guntembawang dan hasil musyawarah pihak keluarga dan perangkat Dusun Gunjemak maka diputuskan membawa O’ok ke puskesmas terdekat di Kecamatan Entikong untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang lebih memadai.
Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 641 Beruang Hitam Letkol Inf Kukuh Suharwiyono mengatakan Satgas Yonif R 641/Bru bersama 20 orang keluarga dan warga Dusun Gunjemuk kemudian mengevakuasi O'ok dengan menggunakan perahu menyusuri Sungai Sekayam Kalimantan Barat selama enam jam pada Minggu (31/5/2020).
-
Baca: 70.719 Kendaraan Telah Ditindak Polisi Selama Operasi Ketupat 2020
-
Baca: Hari Pertama ASN Pemprov DKI Bekerja Dari Kantor Saat PSBB Masa Transisi, Begini Suasananya
Tampak dalam foto-foto dokumentasi evakuasi tersebut, O'ok dibaringkan di atas perahu kecil dengan ditutupi semacam terpal untuk menutupi tubuhnya dari terik matahari.
Terlihat juga sebuah selang infus yang terpasang di tangan O'ok terhubung ke sebuah botol infus yang dibungkus plastik hitam dan tergantung dalam tiang bambu pada perahu tersebut.
Sementara seorang anggota Yonif Raider 641 Beruang Hitam dan seorang warga duduk di atad haluan sampan.
“Evakuasi menggunakan perahu dengan menyusuri Sungai Sekayam selama 6 jam, karena jalan darat kondisinya berlumpur setelah diguyur hujan seharian dan berjarak 70 kilometer dari Dusun Gunjemuk,” kata Kukuh dalam keterangan yang diunggah di laman resmi TNI AD pada Senin (1/6/2020).
Kukuh menjelaskan selama ini Lorensius O’ok hanya melakukan pengobatan melalui Bidan Kampung.
O'ok juga belum pernah memeriksakan penyakitnya ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya karena keterbatasan ekonomi dan jauhnya fasilitas kesehatan.
“Selama ini kita (Satgas) memberikan pelayanan kesehatan secara rutin melalui pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada masyarakat. Tujuannya untuk membantu mengatasi kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan, baik karena ekonomi ataupun susahnya akses mendapatkan layanan kesehatan tersebut,” tambahnya.
Kukuh mengatakan, saat kisah tersebut diunggah, O'ok telah dirawat di Puskesmas Entikong untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
“Untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut, saat ini Lorensius O’ok dirawat di Puskesmas Entikong. Dan terima kasih kepada pihak keluarga dan warga Dusun Gunjemuk, yang telah bersama-sama membantu evakuasi ini sehingga berjalan lancar dan aman,” kata Kukuh.