Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilkada Saat Pandemi, KPU Ungkap Potensi Kenaikan Anggaran untuk Terapkan Protokol Kesehatan

KPU ungkap potensi kenaikan anggaran dalam pelaksanaan teknis Pilkada 2020 yang digelar di tengah pandemi.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Pilkada Saat Pandemi, KPU Ungkap Potensi Kenaikan Anggaran untuk Terapkan Protokol Kesehatan
Tribunnews/Irwan Rismawan
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman memberikan keterangan saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan suap Pergantian Antar Waktu (PAW) anggota DPR dengan terdakwa Wahyu Setiawan yang diselenggarakan secara virtual di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (4/6/2020). Sidang mantan Komisioner KPU tersebut beragendakan mendengarkan keterangan saksi. 

TRIBUNNEWS.COM - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak telah diputuskan akan tetap dilaksanakan pada tahun ini.

Pemerintah telah memastikan Pilkada Serentak digelar pada 9 Desember 2020 mendatang, meskipun dalam situasi pandemi Covid-19.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman menyebutkan akan ada sejumlah penyesuaian pada pelaksanaan Pilkada 2020 ini.

Penyesuaian tersebut dilakukan tak lain untuk tetap menekan potensi penularan Covid-19, yaitu dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.

Baca: PAN Minta KPU Segera Revisi PKPU Soal Aturan Kampanye Virtual Pilkada Serentak 2020

Arief pun mengungkapkan hal ini berpotensi membuat terjadinya kenaikan anggaran Pilkada.

Ia menyebut, untuk menghindari terjadinya kerumunan warga, KPU berencana mengurangi kapasitas Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Menurutnya, pengurangan kapasitas TPS tentu akan menambah jumlah TPS dan anggaran pun akan ikut bertambah.

Berita Rekomendasi

"Kemarin sudah disepakati jumlah pemilih per TPS itu dikoreksi, dari maksimal 800, nanti akan diubah menjadi maksimal 500."

"Tetapi ini membawa konsekuensi jumlah TPS bertambah."

"Dalam hitungan awal kami, jumlah TPS 253 ribu, maka dengan perhitungan baru itu jumlah TPS 300 ribu lebih, nah jumlah ini tentu menambah anggaran dari pelaksanaan teknis," ungkap Arief dalam wawancaranya yang ditayangkan langsung melalui Kompas TV, Senin (8/6/2020) pagi.

Ketua KPU Arief Budiman meninggalkan gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Jumat (28/2/2020). KPK memeriksa Arief Budiman sebagai saksi untuk keempat tersangka yakni mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, mantan caleg PDIP Harun Masiku, mantan anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, dan staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Saeful Bahri dalam kasus dugaan korupsi penetapan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua KPU Arief Budiman. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Selain itu, Arief menambahkan, pelaksanaan protokol kesehatan yang lainnya pun akan menambah jumlah anggaran.

Seperti halnya penyediaan disinfektan, handsanitizer, hingga sejumlah Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas maupun peserta pemilihan.

"Ditambah lagi anggaran untuk memenuhi kebutuhan syarat-syarat pelaksanaan protokol kesehatan."

"Itu banyak sekali ada disinfektan, handsanitizer, pelindung wajah, hazmat, thermo gun, termasuk dalam pemungutan suara ini kita desain agak berbeda dari sebelumnya," kata Arief.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas