PAN Beberkan Penyebab Elektabilitas Anies Turun, Katanya Gara-gara Bansos
Saleh juga mengatakan elektabilitas Anies turun juga dikarenakan ketidakpuasan pendukungnya.
Editor: Hasanudin Aco
![PAN Beberkan Penyebab Elektabilitas Anies Turun, Katanya Gara-gara Bansos](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gubernur-dki-jakarta-anies-baswedan-dalam-konferensi-pers.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay menilai penurunan elektabilitas Gubernur DKI Anies Baswedan jadi bentuk ketidakpuasan publik terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta di masa pandemi Covid-19.
Salah satunya tidak meratanya distribusi bantuan sosial (bansos) kepada warga DKI Jakarta.
"Mungkin juga karena adanya peraturan-peraturan yang tumpang tindih dengan pemerintah pusat," ujar Saleh Daulay dikutip dari Kompas TV, Selasa (9/6/2020).
Ia juga mengatakan elektabilitas Anies turun juga dikarenakan ketidakpuasan pendukungnya.
-
Baca: 2024: Ganjar Vs Anies
Menurutnya, belum ada kebijakan yang membuat pendukung Anies puas.
"Masyarakat tentu saja berharap banyak kepada Anies Baswedan. Mulai dari penyediaan fasilitas dan sarana kesehatan untuk menangani COVID-19, aturan-aturan terkait PSBB, dan terutama distribusi bantuan sosial. Bisa saja masyarakat tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan selama COVID-19 ini," katanya.
Nonton video-nya :
Surveinya Turun
Diberitakan sebelumnya, elektabilitas atau tingkat keterpilihan Anies Baswedan jika ikut Pilpres turun saat ini di tengan pandemi covid-19.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar secara mengejutkan naik ke papan atas sebagai calon presiden (Capres) 2024 dengan tingkat elektabilitas tertinggi nomor dua di bawah Prabowo Subianto.
Survei yang dipublikasikan Indikator Politik Indonesia pada Minggu (7/6/2020) itu secara mengejutkan menempatkan Ganjar sebagai kandidat capres yang patut diperhitungkan pada Pilpres 2024 mendatang.
Elektabilitas Ganjar Pranowo meningkat dari 9,1 persen pada Februari 2020 menjadi 11,8 persen pada Mei 2020.
Dia mengalahkan sejumlah tokoh yang disebut-sebut berpeluang jadi capres seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, bahkan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).