Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tempat Wisata Mulai Ramai saat New Normal, Sosiolog UNS Ingatkan soal Kontrol Populasi

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Dr. Drajat Tri Kartono, M. Si memberikan tanggapan terkait tempat wisata yang mulai ramai

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
zoom-in Tempat Wisata Mulai Ramai saat New Normal, Sosiolog UNS Ingatkan soal Kontrol Populasi
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Sejumlah warga terlihat asyik memancing di Polder Tawang depan Stasiun Tawang Kota Semarang, Jumat (6/3/20). Polder Tawang merupakan kolam buatan seluas hampir 1 hektar. Fungsi asli Polder Tawang adalah memproteksi air limpahan dari luar kawasan dan mengendalikan muka air di Kota Lama. Namun di luar fungsi tersebut, Polder Tawang juga berfungsi sebagai tempat wisata dan spot memancing. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

"Kalau lebih dari 25 orang, dia harus antri nunggu dulu, jam sekian diberi tahu, jam sekian anda datang," jelas Drajat.

"Tiketnya bisa dibuat online supaya orang datang tepat pada waktunya," tambah dia.

Drajat mengatakan, apabila kontrol populasi ini dapat betul-betul diterapkan maka new nomal dapat berjalan dengan baik.

Pemerintah Perlu Ketegasan Terhadap Kesatuan Informasi

Selain itu, Drajat menyampaikan, supaya new normal dapat benar-benar berjalan sesuai anjuran pemerintah, maka diperlukan ketegasan dalam kesatuan informasinya.

Informasi yang tidak seragam akan mengesankan inkonsistensi yang kemudian membuat masyarakat mengkontruksikan definisi new normal secara sosial.

"Pemerintah perlu ketegasan terhadap kesatuan informasinya. jangan sampai informasi pemerintah pusat, daerah, pemerintah pusat di perhubungan, di BUMN, di pendidikan itu berbeda."

Berita Rekomendasi

"Perbedaan-perbedaan ini akan dilihat sebagai inkonsistensi dan akan menimbulkan reaksi munculnya socially constructed new normal itu, konstruksi secara sosial dan itu adalah definisi situasi yang dilakukan masyarakat itu sendiri," terang Drajat.

Baca: Tempat Wisata Mulai Ramai, Sosiolog: Definisi Situasi Masyarakat Berbeda dengan Kebijakan Pemerintah

Pasalnya, menurut Drajat, selama masa pandemi ini masyarakat merasa diasingkan di ruang-ruang publik.

Sehingga, mereka pun merasa memiliki hak untuk masuk ke ruang publik

"Karena selama ini dia merasa diasingkan di ruang-ruang publiknya maka ia merasa punya hak untuk masuk ke ruang publik," terangnya.

Ma'ruf Amin Ingatkan Masyarakat untuk Disiplin dan Waspada

Setidaknya terdapat 102 daerah yang diizinkan pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk menerapkan new normal.

Diketahui, sejak Senin (8/6/2020), transisi ke new normal telah diterapkan di wilayah DKI Jakarta.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas