2 ABK WNI Terjun ke Laut, KKP Geram Peristiwa Serupa Sering Terjadi: Hanya Puncak dari Gunung Es
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) geram kasus penyiksaan ABK WNI kembali terjadi di kapal ikan berbendera China, minta agen penyalur diusut.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Miftah
Dari Rp 50 juta, oleh badan pelatihan Andri dan Reynalfi disisakan sebesar Rp 5 juta.
Baca: Kemenlu Akui Banyak ABK WNI Bekerja di Luar Negeri Tidak Terdata
Baca: Kemlu: Kasus ABK WNI di Kapal Lu Qing Yuan Yu 623 Dalam Proses Penyelidikan Tiongkok
Mereka akan dinaikkan pesawat menuju Singapura dan dari sana mereka baru akan bekerja.
Awalnya Andri dan Reynalfi sudah ragu soal keberangkatan ini.
Sampai di Singapura, dua ABK WNI ini sudah ditunggu oleh seseorang dan diarahkan menuju mobil.
Tak tahu dibawa ke mana, Andri dan Reynalfi tiba di pelabuhan dan langsung diperintahkan naik ke sebuah kapal.
Hingga akhirnya mereka berlayar, kemudian bekerja selama tujuh hari, dan sampai memutuskan untuk melarikan diri.
Andri dan Reynalfi diketahui terjun dari kapal ikan berbendera China itu ketika melintas di Selat Malaka.
Dengan menggunakan life jacket atau pelampung mereka terombang ambing selama tujuh jam.
Sebelumnya, mereka sempat berenang dengan kemampuan seadanya sampai ditemukan oleh nelayan.
Berada di tengah laut, Andri dan Reynalfi sudah pasrah dengan kehidupan mereka.
Karena beberapa kali mereka merasakan keberadaan hiu dan sempat bersentuhan.
Baca: KJRI Cape Town Fasilitasi 13 ABK WNI Pulang Ke Tanah Air
Baca: Cerita Sedih ABK WNI: Makan Ikan Sebulan Hanya 2 Kali hingga Minum dari Sulingan Air Laut
"Dia sudah pasrah dia menemukan ada berapa kali dilintasi hiu, disundul-sundul hiu," jelas Kombes Arie.
Sampai ketika nelayan yang sedang memancing di laut merasa jaringnya seperti ada ikan.
Setelah ditarik oleh nelayan ternyata ditemukan dua orang yang sudah terlihat lemas.
Dengan sisa tenaga yang ada, dua ABK WNI sempat mengucapkan seperti meminta tolong.
Nelayan tersebut kemudian mengangkat Andri dan Reynalfi ke perahu dan dibawa ke daratan.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.