Mengenang Didi Kempot, Kisah Cintanya dengan Saputri: Modus Pura-pura Ngamen Demi Kenalan
Meski telah berpulang, banyak hal bisa diambil pelajaran dari Didi Kempot. Termasuk soal kisah cintanya dengan istri pertama, Saputri.
Penulis: Daryono
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi Campur Sari Didi Kempot telah tutup usiap pada 5 Mei, lalu.
Meski telah berpulang, banyak hal bisa diambil pelajaran dari Didi Kempot.
Termasuk soal kisah cintanya dengan istri pertama, Saputri.
Sahabat Didi Kempot, Paat mengatakan perkenalan Didi Kempot dengan Saputri terjadi pada tahun 1987.
Saat itu, Didi Kempot berprofesi sebagai pengamen dan tinggal di kawasan Slipi, Jakarta.
Baca: Jujuk Eksa: Didi Kempot Itu Seorang yang Gigih
Perkenalan dengan Saputri terjadi saat Didi Kempot bermain ke tempat kawan-kawannya di Tangerang.
"Dia (Didi Kempot,-Red) main ke Tangerang. Teman-teman di sono juga banyak. Lha di situ kenalnya Saputri itu di sono, di Tangerang,' kata Paat sebagaimana dikutip dari program Ngrasani Lord Didi KompasTV yang unggah di Youtube KompasTV, Selasa (9/6/2020).
Hal itu dibenarkan oleh Saputri.
Masih dalam acara yang sama, dalam wawancara via telepon dengan Blontank Poer, Saputri mengatakan ia kenal dengan Didi Kempot karena dikenalkan oleh saudaranya saat ia bekerja di Tangerang.
Saputri sempat heran karena ia dikenalkan dengan Didi Kempot yang berprofesi sebagai pengamen.
Setelah berkenalan, Didi Kempot kemudian datang ke kos Saputri dengan modus pura-pura mengamen.
"Besok paginya datang lagi itu, pura-pura ngamen di situ (di gerbang kos,-Red). 'Boleh saya masuk, mbak?'. 'Silahkan.' Di situ ada teman-teman saya. Terus cerita-cerita," ujar Saputri.
Baca: Rencana Hanung Bramantyo Ajak Ashraf Sinclair, Didi Kempot, dan Dwi Sasono Main Gatot Kaca Batal
Saat datang ke kos Saputri, Didi Kempot juga usil dengan membawa kunci dan gembok gerbang kos Saputri.
Hal itu dilakukan agar Didi Kempot bisa kembali lagi ke kos dan bertemu dengan Saputri.
"Pas pamitan itu ternyata bawa gembok dan kuncinya. Saya tahunya pas mau kerja, semua nggak bisa keluar karena gerbang terkunci. Nggak ada yang masuk kerja karena menunggu gembok. Paginya bapak (Didi Kempot,-Red) datang lagi ngembaliin gembok dan kunci. Awalnya kenal bapak (Didi Kempot, Red) itu," ujar wanita yang kini tinggal di Ngawi, Jawa Timur.
Dari perkenalan itu, Saputri dan Didi Kempot kemudian menikah di tahun 1989.
Menurut cerita Paat, keduanya kemudian mengontrak di kawasan Kampung Duku.
Saputri pun mendampingi Didi Kempot di masa-masa sulit dan penuh perjuangan.
Dikutip dari Kompas.com yang mengutip keterangan Saputri di channel Youtube anak mendiang Mamiek Prakoso, Hatma Prakoso, Saputri menemani Didi Kempot mengamen dan juga menawarkan lagu-lagunya ke label musik.
“Berangkat jam tiga nunggu di studio, sampai jam 7 enggak dilihat (oleh label), akhirnya pulang. Jalan lagi, (pulangnya) naik bus gratis, kan Mas Didi pengamen,” kata Saputri.
Dari hal itu, Saputri melihat kerja keras Didi Kempot.
Sosok Sederhana
Meski sudah memiliki nama yang besar di kancah industri musik Tanah Air, Saputri menyebut bahwa mendiang Didi Kempot merupakan orang yang sederhana.
Sifat itu sudah ditanamkan oleh mendiang Didi Kempot sedari awal merintis karier hingga akhir hayatnya.
Tidak hanya itu, Didi Kempot juga sosok yang perhatian dengan keluarga.
“Dia sederhana banget. Tapi dia luar biasa, saya memandang beliau, saat dia pulang bawa (makanan) buat anak. Dia bawa tahu goreng, pas saya enggak punya, dia enggak punya. Momen gitu enggak dilupakan,” kata Saputri mengingat sosok Didi Kempot.
Cerita di Balik Lagu Layang Kangen
Saat Didi Kempot masih mengadu nasib, Saputri mengakui bahwa dia dan suami mesti berhubungan jarak jauh.
Bahkan untuk berkomunikasi saja, dia dan Didi Kempot harus surat menyurat.
Maka dari itu, kejadian inilah yang membuat Didi Kempot membuatkan lagu yang berjudul “Layang Kangen”.
Baca: Jarang Tersorot Media, Saputri Disebut Dory Harsa Wanita Hebat di Balik Kesuksesan Didi Kempot
Tentu saja lagu ini punya arti mendalam bagi dia dan Didi Kempot.
“Waktu itu pas lahirnya Mbak Lintang, dia (Didi Kempot) masih kerja di Jakarta waktu itu membeli susu, makanan bayi,” kata Saputri.
“Zaman dulu enggak komunikasi, terus bikin surat, dan jadilah lagu “Layang Kangen”. Iya karena waktu itu belum bisa pulang, dan susu anak habis. Namanya di desa saya juga susah,” tutur Saputri.
Dari hasil pernikahan dengan Didi Kempot, Saputri memiliki tiga anak yakni Lintang Ayu Tyas Prastri, Siola Putri Reginaresi dan anak ketiga yang meninggal saat masih dalam kandungan.
Sementara anak pertama, Lintang meninggal dunia saat berumur enam bulan.
Selain dengan Saputri, Didi Kempot memiliki istri kedua yakni, Yan Vellia.
(Tribunnews.com/Daryono) (Kompas.com/Revi C. Rantung)