Fakta Sebenarnya di Balik Kisah Viral 5 Bocah Minta Diadopsi, Orang Tua Meninggal Akibat Covid-19
Kabar heboh tentang bocah 5 bersaudara yang sebatangkara ini diunggah oleh akun Yuniar Medita Manru di Facebook.
Editor: Choirul Arifin
"Sebenarnya tidak masalah kalau bapak itu mau menitipkan anak-anak di panti asuhan, asal syaratnya yang datang ibunya langsung," ujarnya.
Baca: Bikin Negara Rugi Rp 16,8 Triliun, Dirut Jiwasraya Hendrisman Suka Dipanggil Chief
Yulis menambahkan, setelah pria tersebut mendapat penolakan dari pihak panti, kini pria tersebut tak lagi datang kembali.
"Memang kan setiap anak itu kami harus seleksi asal-usulnya, identitasnya, dan semua harus jelas. Setelah ada yang janggal dan bapak itu dapat penolakkan dari kami, beliau juga gak datang ke panti lagi," ucapnya.
Kakek ODP Disambut Bak Pahlawan
Di bagian lain, seorang kakek yang baru pulang ke rumahnya usai menjalani masa karantina karena statusnya Orang Dalam Pemantauan (ODP) disambut bak pahlawan oleh warga sekitar.
Begitu kakek M menginjakkan tanah kelahirannya di Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, keluarga dan tetangganya langsung menyambut pesta kembang api.
Langkah yang dilakukan itu untuk memberi semangat pada kakek yang siap hidup berdampingan seperti sedia kala. Rupanya kemeriahan pesta itu direkam lalu dishare ke media sosial dan viral.
Video itu diunggah oleh akun Facebook Abdul Rosyid pada Senin (8/6/2020). Video itu direkam pada Sabtu (6/6/2020).
Baca: Covid-19 Bikin Pahit Bisnis Airline, Garuda Tujuan Pontianak Pernah Hanya Terbangkan 4 Penumpang
Abdul Rosyid merupakan kerabat dari kakek ODP yang berinisial M.
Menurutnya, kakek itu disambut dengan pesta usai menjalani karantina di Kecamatan Pajarakan.
“Tetangga menyambutnya dengan pesta, kalau di sini istilahnya pesta kocak. Tujuan saya nge-share video itu, agar warga tidak mengucilkan ODP," kata Rosyid saat dihubungi Kompas.com (grup Surya.co.id), Selasa (9/2/2020).
Baca: PLN Bantah Naikkan Tarif Listrik Diam-diam
M dikarantina setelah dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test Covid-19 di sebuah pasar di Probolingo. Setelah menjalani karantina dan dinyatakan negatif Covid-19, M diizinkan pulang.
Dalam video itu terlihat, M disambut puluhan warga sebelum memasuki rumah. Warga menyiramnya dengan tepung dan air kembang sembari tertawa.
M juga tertawa. Saat prosesi penyiraman berlangsung, suara letusan petasan dan kembang api saling bersahutan.