Novel Baswedan: Saya Bingung Mau Mengomentari Apa, Ini Seperti Lelucon Besar yang Dipertontonkan
Penyidik senior KPK Novel Baswedan ungkap kebingungannya soal penyiram air keras kepada dirinya hanya dituntut 1 tahun penjara.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Novel dibuat geram atas putusan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang dinilai keterlaluan.
Padahal, sehari-harinya Novel Baswedan bertugas untuk memberantas mafia hukum dengan tameng UU Tipikor.
Tetapi, ia justru terkena korban ketidakadilan.
Novel menyebut, tuntutan kepada penyerangnya itu lebih rendah daripada tuntutan penghinaan orang.
Kekesalan itu ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @nazaqistsha pada Kamis (11/6/2020) malam.
"Keterlaluan mmg... sehari2 bertugas memberantas mafia hukum dgn UU Tipikor..
Tetapi jadi korban praktek lucu begini.. lebih rendah dari org menghina.." tulis Novel dalam cuitannya.
Lebih lanjut, Novel juga turut menyindir Presiden Jokowi atas "prestasi" yang dilakukan aparat penegak hukumnya.
Baca: Usman Hamid: Tuntutan 1 Tahun Terhadap Penyerang Novel Baswedan Cederai Rasa Keadilan
"Pak @jokowi, selamat atas prestasi aparat bapak. Mengagumkan..." tambah Novel dalam cuitannya.
Novel pun tak habis pikir hingga ingin berkata "terserah" atas ketidakadilan yang ia alami.
Kendati demikian, ulah aparat hukum tersebut diakui Novel akan menjadi beban bagi mereka sendiri.
Novel ingin agar segala proses rumit kasusnya ini benar-benar dipertanggungjawabkan sebaik mungkin.
"Melihat kebusukan semua yg mrk lakukan rasanya ingin katakan TERSERAH..
"Tp yg mrk lakukan ini akan jadi beban diri mrk sendiri, krn semua akan diperthhjwbkan." tulis Novel melalui akun Twitternya.