Sabda Tuah Heran Rumah Kosong Miliknya yang Baru Selesai Dibangun Ditagih PLN Rp 1,5 Juta
Sabda Tuah, salah satu peserta audiensi melaporkan bahwa rumahnya yang tidak berpenghuni dikenakan tagihan yang tinggi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada kurun sepekan terakhir, masyarakat diramaikan dengan adanya kenaikan tagihan rekening listrik yang dianggap tidak normal.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Purbaya Yudhi Sadewa, mengadakan Audiensi Penyampaian Aspirasi Masyarakat terkait Energi pada Jumat (12/6/2020) sore di Kantor Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggunakan aplikasi zoom bersama dengan masyarakat yang melakukan pengaduan.
"Sore ini saya mau mendengarkan langsung dari teman-teman yang katanya terbebani dengan kenaikan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang gak kira-kira," ucap Deputi Purbaya mengawali audiensi dengan masyarakat.
Sebelumnya pada Selasa (9/6//2020), Deputi Purbaya mengundang masyarakat yang ingin malakukan pengaduan untuk melaporkan via email kepada dirinya dan tim.
"Kami dari Kemenko Marves membuka kalau ada pengaduan dari masyarakat melalui alamat email pengaduanenergi@maritim.go.id. Jadi kalau ada kasus seperti ini, langsung kirim saja email ke sana," ucapnya kala itu.
Dari undangan tersebut, telah masuk sebanyak 234 laporan pengaduan terhitung sampai dengan 11 Juni 2020 pukul 18.00 WIB.
Deputi Purbaya dan tim kemudian mengadakan audiensi dengan sejumlah masyarakat yang pengaduannya dirasa mewakili mayoritas laporan masuk.
Baca: Drama Korea The King: Eternal Monarch Sudah Berakhir, Ini 5 Drakor Lain yang Dibintangi Lee Min Ho
Laporan Masyarakat
Pada audiensi tersebut, sejumlah masyarakat dapat mengutarakan laporannya dan ditanggapi secara langsung oleh Deputi Purbaya.
"Penggunaan listrik saya lihat dari trendnya cukup normal. Kami sekeluarga sejak Januari 2020 sudah stay di rumah dan dari situ kami tidak ada perubahan pada aktivitas dan kebiasaan. Namun pada tagihan Juni 2020 ada peningkatan tagihan sekitar 23 persen hingga 51 persen," lapor Anggana, salah satu peserta audiensi.
Anggana mengaku heran dengan perbedaan tagihan tersebut, karena dirinya dan keluarga sudah melakukan anjuran di rumah saja sejak Januari 2020.
Tagihan rekening listrik yang tinggi tidak hanya terjadi pada rumah yang berpenghuni.
Sabda Tuah, salah satu peserta audiensi melaporkan bahwa rumahnya yang tidak berpenghuni dikenakan tagihan yang tinggi.
"Rumah saya di Pekanbaru baru selesai (dibangun) dan kami baru mendapatkan rekening listrik, namun rumah tersebut masih kosong belum kami huni. Tapi tagihan listrik yang masuk sampai dengan 1,5 juta rupiah padahal kan rumahnya kosong," jelas Sabda.
Baca: Mengenal Benyapa Aimsaard, Permata Baru Bulu Tangkis Thailand, Jalani Debut Usia 13 Tahun