Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dirut Irfan Setiaputra: Garuda Harus Tetap Gagah Perkasa

Menurut Irfan, apapun yang menerpa Garuda Indonesia, termasuk diterpa wabah corona, tak boleh mengendurkan optimisme di tubuh garuda.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dirut Irfan Setiaputra: Garuda Harus Tetap Gagah Perkasa
TRIBUN/DANY PERMANA
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan jurnalis saat melakukan sesi wawancara dengan Tribunnews.com di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Yang kemarin bukan PHK tapi percepatan kontrak. Ada pilot yang pegawai tetap dan kontrak. Yang status kontrak ini kita percepat. Hak-hak yang kita sepakati kita selesaikan.

Kita tidak mau dzalim. Ya mereka mengerti. Apakah ini akan berhenti? Kalau kondisi tetap tidak membaik ya kita teruskan.

Dan kalau Anda tanya kapan kita tidak tahu. Problem-nya, Garuda Recovery itu tergantung dari penumpang mau naik. Kita pengennya Anda naik lagi. Tapi kita tahu juga semua gamang.

Makanya kalau Anda lihat, kita sedang melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa Anda naik pesawat itu aman. Aman dari virus maupun dari protokol penerbangan. Dan Anda tetap nyaman. Itu yang sedang kita kampanyekan terus.

Langkah-langkah new normal, apa yang dilakukan pihak Garuda Indonesia?

Saya lebih setuju new normal. New normal itu sebuah kesapakatan. Bagaimana perusahaan bertanggungjawab melakukan persiapan itu.

Tapi the essence itu bahwa kita ini punya tanggung jawab sama-sama. Ada yang cuek, ada yang gagah berani. Ada yang parno.

Baca: Video Pitch Invader yang Membuat Para Pemain Barcelona dan Mallorca Tertawa Karena Tangisannya

Berita Rekomendasi

Saya punya teman, Anda sudah cuci tangan. Dikit-dikit cuci, iya biar bersih. Coba semprot ke muka, siapa tahu bisa bikin licin ha-ha. Jerawat-jerawat lama-lama ilang sendiri.

Dari mulai yang cuek, gagah berani, dan parno ini bakal bertemu di satu pesawat. Satu tujuan kan'.

Waktu penumpang beli tiket kan' kita tidak tanya klasifikasi Anda apa. Kita harus membuat orang di setiap level aman dan nyaman. Yang cuek ini tidak rese-rese amat.

Tapi Anda bawa rapid test karena ini kesepakatan bersama bahwa Anda sehat. Atau posisinya tidak menyebarkan. Anda duduk agak jauh-jauhan ya.

Kecuali Anda bersama istri dan anak bisa kesepakatan bertiga. Saya berpikir ini proses kita mengubah interaksi sampai dalam satu titik kita nyaman. Kita semua nyaman.

Seperti kita kemarin-kemarin kita nyaman desek-desekan. Nonton film dekat-dekatan. Naik bus dekat-dekatan.

Kita mungkin mencapai sebuah kesepakatan baru. Kalau menurut pikiran saya, selama Anda pakai masker, jaga jarak, tahu diri kalau Anda tidak fit tidak bepergian, mestinya semua ok.

Bahwa ada insiden sana-sini, ya kan kayak demam berdarah, flu, sambil berharap vaksind ditemukan. (tribun network/denis)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas