Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kompolnas Minta Polres Kepulauan Sula Tak Melihat Sempit Guyonan Gus Dur

Dia melanjutkan anggota polri seharusnya bisa memahami unggahan tersebut sebagai kritik yang baik untuk reformasi polri

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kompolnas Minta Polres Kepulauan Sula Tak Melihat Sempit Guyonan Gus Dur
Istimewa
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta kasus pemanggilan warganet yang mengunggah guyonan Presiden ke-4 Abdurahman Wahid alias Gus Dur untuk tak dilanjutkan.

Menurut Kompolnas, polri seharusnya bisa menanggapi hal tersebut sebagai kritik yang membangun.

Baca: Panggil Warganet Pengunggah Guyonan Gus Dur, Mabes Polri Minta Polres Sula Lebih Teliti

Demikian disampaikan Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti ketika ditanya soal pemanggilan yang dilakukan Polres Sula kepada dua warganet pengunggah celotehan Gus Dur terkait 3 Polisi Jujur di Indonesia.

"Bagi Polri hal ini harus dianggap sebagai kritik membangun untuk bisa meningkatkan profesionalitasnya dalam melayani, mengayomi, melindungi masyarakat dan menegakkan hukum guna mewujudkan harkamtibmas," kata Poengky kepada Tribunnews, Jumat (19/6/2020).

Dia melanjutkan anggota polri seharusnya bisa memahami unggahan tersebut sebagai kritik yang baik untuk reformasi polri.

Sebaliknya, kritik tersebut juga harus ditanggapi dengan baik.

Berita Rekomendasi

"Sebagai anggota Polri di manapun juga harus paham bahwa masyarakat mengharapkan Reformasi Polri berjalan dengan baik," katanya.

"Sehingga jika ada kritik membangun, seharusnya ditanggapi dengan baik," jelasnya.

Di sisi lain, ia menduga pemanggilan ini karena ketidaktahuan dari personel Polres Sula terkait unggahan tersebut. Menurutnya, polres Sula tak mengetahui bahwa unggahan tersebut ialah lelucon dari Gus Dur.

"Masalah ini bisa terjadi, saya duga terkait pengetahuan anggota yg memeriksa dari Polres Kepulauan Sula yang mungkin lupa atau mungkin kurang memahami bahwa apa yang diposting adalah guyonan Gus Dur pada awal masa Reformasi," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengapresiasi sikap Kapolda Maluku Utara yang telah memberikan teguran dan arahan kepada Polres Kepulauan Sula.

"Saya mengapresiasi Pak Kapolda sudah memberikan teguran dan arahan. Saya berharap ada bimbingan dan arahan terus-menerus agar pemahaman seluruh anggota lebih terbuka," ungkapnya.

Baca: Sentilan 4 Putri Gus Dur kepada Polisi soal Pengunggah Guyonan Sang Ayah yang Diperiksa

"Tidak melihat dari kaca mata sempit bahwa guyonan Gus Dur di masa Orba yang dikutip netizen adalah untuk mempermalukan dirinya dan institusinya," jelasnya.

"Sangat penting untuk dapat membuka pemahaman dan wawasan anggota agar dapat menerima kritik membangun sebagai kontrol masyarakat untuk mengawal Reformasi Polri," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas