Pelajar di Daerah Terpencil Sulit Mendapat Akses Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19, Apa Solusinya?
Pembelajaran bagi para siswa pada masa pandemi Covid-19 itu, diperlukan kesiapan sarana dan prasarana terutama bagi siswa di daerah terpencil.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Anita K Wardhani
Program digelar dalam bentuk lomba agar memberikan keleluasaan kepada tiap-tiap desa untuk menyusun protokol yang dianggap terbaik sesuai wilayahnya.
Gagasan ini mendapat dukungan penuh dari Pemprov NTB dan TNI.
"Tujuannya kurva pertumbuhan infeksi baru di NTB menurun, tidak ada masyarakat yang tidak dapat makan, angka gizi buruk dan stunting menurun, aktivitas perekonomian kembali menggeliat dengan disertai protokol kesehatan yang baik, menurunnya angka kejahatan, dan masyarakat desa bisa mengakhiri konflik sosial di dalamnya dengan lebih baik," tambahnya.
Nangkring di Pohon Demi Ujian Online
Pandemi corona telah mengubah sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi online atau daring.
Sayangnya metode pembelajaran online ini terkadang kurang berhasil di sejumlah tempat.
Kerap kali karena fasilitas tidak memadahi, dari gadget hingga jaringan internet.
Tidak jarang guru-guru berkecil hati karena beberapa siswa memakai alasan ini sebagai cara untuk menghindari tanggungjawab sekolah mereka.
Namun di luar itu semua, masih banyak siswa yang disiplin dan semangat menjalankan sekolah meski di rumah saja.
Salah satunya dilakukan seorang siswa dari Sabah, Malaysia ini.
Dikutip dari World of Buzz, Veveonah Mosibin rela menghabiskan 24 jam di atas pohon demi mendapatkan sinyal internet.
Peristiwa itu dia abadikan dalam video yang diunggah di kanal Youtube-nya.
Video bertajuk '24 Hours On Tree Challenge' itu berisi kegiatan Veveonah selama 24 jam menghabiskan waktu di atas pohon untuk menyelesaikan sejumlah ujian online.
Veveonah menjelaskan bahwa sebenarnya dia tidak berencana melakukan ujian di atas pohon.