Sosok Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur yang 'Dipensiunkan' Soeharto, Kini Diusulkan jadi Pahlawan
Inilah sosok Jenderal Hoegeng, polisi jujur antikorupsi yang dipensiunkan dini oleh Soeharto. Kini, ia diusulkan menjadi pahlawan nasional.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Nama Jenderal Hoegeng tentu tak asing bagi sebagian masyarakat Tanah Air.
Semasa hidupnya, Hoegeng dikenal sebagai polisi jujur sekaligus legenda serta panutan polisi yang ideal.
Kisah kejujuran Hoegeng banyak beredar dan tak lekang oleh waktu.
Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah membuat humor tentang Jenderal Hoegeng.
Gus Dur bilang, "Ada tiga polisi jujur di Indonesia, yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng."
Baca: Kisah Jenderal Hoegeng, Polisi Lurus yang Dicopot dari Kursi Kapolri Usai Ungkap Penyelundupan Mobil
Baca: 9 Fakta Jenderal Hoegeng, Diberhentikan Sebagai Kapolri Usai Ungkap Penyelundupan Mobil Mewah
Hoegeng adalah Kapolri ke-5 yang bertugas dari 1968-1971.
Selama aktif di kepolisian, Hoegeng anti menerima pemberian orang.
Ia juga mengembalikan seluruh barang yang digunakan saat menjabat Kapolri.
Sayangnya, sang polisi jujur malah dipensiunkan dini oleh Soeharto karena bersikeras mengusut dugaan keterlibatan anak pejabat dalam pemerkosaan kasus Sam Kuning.
Kini, Hoegeng diusulkan sebagai pahlawan nasional oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Berikut profil dan sosok Jenderal Hoegeng serta beberapa kisah kejujurannya sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Profil Hoegeng
Hoegeng lahir di Pekalongan, 14 Oktober 1921 dengan nama lengkap Hoegeng Imam Santoso.
Awal kariernya sebagai polisi diawali saat masuk Akademi Kepolisian di Yogyakarta.