Sosok Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur yang 'Dipensiunkan' Soeharto, Kini Diusulkan jadi Pahlawan
Inilah sosok Jenderal Hoegeng, polisi jujur antikorupsi yang dipensiunkan dini oleh Soeharto. Kini, ia diusulkan menjadi pahlawan nasional.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Agresi Belanda menyebabkan akademi itu tidak jelas nasibnya.
Hoegeng mendapat tugas dari Kapolri saat itu, Soekanto untuk menyusun jaringan sel subversi, menghimpun informasi, hingga membujuk pasukan NICA untuk membela Indonesia.
Meski tidak digaji, Hoegeng menjalani tugasnya dengan rasa nasionalisme yang tinggi.
Dikutip dari Kompas.com, Hoegeng memutuskan melamar menjadi pelayan restoran yang biasa didatangi orang Indonesia dan orang Belanda bernama "Pinokio."
Di sana, Hoegeng diterima menjadi pelayan dan tak digaji.
Sebagai ganti, pemilik resto memberikan makanan gratis tiap hari untuk pegawainya.
Hoegeng menikah dengan Merry Roeslani pada 31 Oktober 1946.
Saat 'bertugas' di restoran tempatnya menyamar, rupanya Merry juga berjualan sate untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tidak ada seorang pun yang tahu Hoegeng dan Merry adalah pasangan suami istri saat itu.
Hoegeng meninggal dunia pada 14 Juli 2004 karena menderita stroke.
Mereka dikaruniai tiga anak yaitu Reni Soerjanti, Aditya Soetanto, dan Sri Pamujining Rahayu.
Hoegeng juga meninggalkan empat cucu dan empat cicit.
2. Minta istri tutup toko bunga
Sebelum menjadi Kapolri, Hoegeng pernah menjadi Kepala Jawatan Imigrasi pada 1960.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.