Hadapi New Normal, KemenPAN-RB Kaji Kebutuhan Jumlah ASN
Menurut Teguh, era new normal turut mengubah sistem kerja instansi pemerintah, sehingga dibutuhkan kajian mengenai jumlah ASN yang tepat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt. Deputi bidang Sumber Daya Manusia Aparatur Kementerian PANRB Teguh Widjinarko mengatakan pihaknya masih mengkaji jumlah aparatur sipil negara (ASN) yang proporsional pada instansi pemerintah di era kenormalan baru atau new normal.
Menurut Teguh, era new normal turut mengubah sistem kerja instansi pemerintah, sehingga dibutuhkan kajian mengenai jumlah ASN yang tepat.
Baca: Menteri PANRB Beri Santunan kepada Ahli Waris ASN yang Tewas Bertugas Tangani Covid-19
Baca: Adaptasi di Era New Normal, Kemenpan RB Bakal Kaji UU ASN
"Kita juga memikirkan ulang jumlah kebutuhan ASN di seluruh instansi pemerintah. Mengingat tatanan kenormalan baru ini sudah mengubah semuanya. Apakah memang kita perlu jumlah proporsi PNS yang saat ini 4 juta lebih atau seperti apa," ujar Teguh dalam sambutannya pada diskusi webinar yang digelar BKN, Rabu (24/6/2020).
Teguh mengatakan di tengah pandemi Covid-19 ini, apakah sebuah instansi pemerintah membutuhkan ASN dalam jumlah banyak atau sedikit.
Menurut Teguh, saat ini pemerintah perlu mengubah sistem perencanaan dan pengadaan ASN.
"Apakah memang kita memerlukan pegawai yang sedemikian banyak pada saat ini atau memang dengan adanya pandemi Covid-19 ini memang kita membutuhkan lebih sedikit pegawai," ucap Teguh.
Saat ini, Teguh mengatakan pemerintah bakal memprioritaskan untuk merekrut ASN yang memiliki literasi teknologi informasi yang mumpuni.
"Kita membutuhkan ASN yang memiliki literasi teknologi informasi dan komunikasi yang tinggi. Meskipun dia punya kualifikasi yang tidak di situ tapi tetap dia dibutuhkan untuk literasi teknologi informasi dan komunikasi yang tinggi," pungkas Teguh.