Kemnaker Sebut Kehadiran TKA di Kendari untuk Transfer of Knowledge kepada Tenaga Kerja Lokal
Para TKA itu juga akan didampingi tenaga kerja lokal yang mendampingi mereka, sehingga terjadi pertukaran ilmu (transfer of knowledge)
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 152 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China akhirnya tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Selasa (23/6/2020) malam.
Kedatangan mereka disambut aksi protes massa yang menolak kedatangan mereka di pintu masuk Bandara.
Menanggapi aksi protes itu, Kementerian Ketenagakerjaan angkat suara.
Baca: Menumpang Pesawat Carter, Gelombang Pertama TKA China Tiba di Kendari
Menaker Ida Fauziah mengatakan kedatangan para TKA karena keahliannya dibutuhkan oleh 2 perusahaan yang ada di Konawe, yang salah satunya PT Virtue Dragon Nickel Industri.
Para TKA itu juga akan didampingi tenaga kerja lokal yang mendampingi mereka, sehingga terjadi pertukaran ilmu (transfer of knowledge).
"Pada akhirnya ketika tenaga kerja kita memahami teknologinya, maka operasional selanjutnya akan diserahkan tenaker lokal kita di Indonesia," ujar Ida dalam sebuah tayangan video klarifikasi, Kamis (25/6/2020)
Menaker berujar kedatangan mereka akan diperketat proses nya sesuai dengan Permenkumham no 11 tahun 2020.
"TKA ini harus sehat, dinegaranya telah dikarantina selama 14 hari. Di Indonesia juga dikarantina lagi 14 hari," ujarnya
Ida meyakinkan Kemnaker akan mengawasi kedatangan para TKA tersebut bekerjasama dengan tim pengawasan orang asing untuk melakukan pengawasan kelengkapan dokumen, termasuk dokumen Kesehatan maupun dokumen keimigrasian.
"Kedatangan TKa diharapkan mampu membuka kesempatan kerja bagi tenaker Indonesai sehingga mampu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia," katanya.
Baca: Demokrat: Aneh, Disaat Warga Dilarang Pergi Tapi TKA China Bebas Masuk RI
Kedatangan TKA tersebut disebut menumpang pesawat Lion Air yang di-carter dalam rombongan pekerja itu ikut serta empat orang empat tenaga medis.
152 warga China itu merupakan rombongan pertama dari 500 TKA yang akan bekerja di Kawasan Industri Pertambangan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.