Perayaan Hari Anti Narkoba Internasional, Peran Rehabilitasi Swasta Makin Diperhitungkan
Pengguna paling banyak berusia 15 hingga 65 tahun dan menembus angka tiga juta orang
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Jumat 26 Juni 2020, diperingati sebagai Hari Anti Narkotika Internasional (HANI).
HANI merupakan bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
HANI juga digagas sebagai gerakan perlawanan terhadap bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial ekonomi, serta keamanan dan kedamaian dunia.
Angka penyalahgunaan narkoba di Tanah Air terbilang masih tinggi. Hal itu ditunjukkan oleh data terbaru Badan Narkotika Nasional (BNN).
Awal Desember 2019 lalu Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko menyebutkan, ada peningkatan peredaran narkoba selama tahun 2019 dari tahun sebelumnya sebesar 0,03 persen.
Pengguna paling banyak berusia 15 hingga 65 tahun dan menembus angka tiga juta orang.
Baca: Bea Cukai Kendari Bersama BNNP Sultra Ungkap Penyelundupan Narkotika Via Jasa Pengiriman
Tingginya angka penyalahgunaan ini membuat banyak pihak prihatin dan berusaha ikut berkontribusi menekannya. Misalnya di tingkat rehabilitasi, kini peran menghilangkan ketergantungan kepada narkoba tidak hanya dilakukan oleh lembaga yang dikelola Pemerintah, tapi juga swasta.
Salah satu lembaga swasta yang berpartisipasi di penanganan ini adalah Ashefa Griya Pusaka.
Direktur Utama Ashefa Griya Pusaka mengatakan, pihanya mengajak anak muda sadar terhadap bahaya narkoba serta melakukan kegiatan positif peduli sesama melalui kegiatan sosial untuk membantu sesama yang dilakukan bersama-sama di lembaga rehabilitasi yang dikelolanya.
Hendra Aryandie menjelaskan, sejak berdiri pada 2019 pihaknya berkomitmen untuk tetap mengusung pelayanan prima dalam layanan rehabilitasi narkoba.
Sebagai pusat rehabilitasi narkoba swasta, lembaganya menjalankanvisi dan misi menyelamatkan generasi bangsa khususnya kaum muda produktif Indonesia untuk bebas dari ketergantungan narkoba.
Baca: Ketua DPR: Jangan Pernah Lengah Melawan Narkoba
"Kami menilai aset berharga dari bangsa adalah generasi bangsa. Oleh karenanya, kami berkomitmen untuk membantu memulihkan generasi masa depan bangsa dari ketergantungan narkoba," ujarnya, Jumat, 26 Juni 2020.
Program yang dikampanyekan Ashefa Griya Pusaka adalah 3P, yaitu; Pulih, Pengembangan Diri dan Produktif, yang menjadikan Ashefa Griya Pusaka tidak hanya lembaga rehabilitasi untuk memulihkan, tetapi juga mengembangkan peserta rehabilitasi menjadi produktif dan mandiri agar mengembalikan manusia lebih bermanfaat dan bermartabat.
Dia memaparkan, Ashefa Community terdiri sekumpulan para pasien yang telah menyelesaikan program pemulihan. "Dengan mengikutsertakan Ashefa Community adalah sebagai bentuk kepedulian sosial dalam rangka proses pengembalian fungsi sosial di masyarakat, agar semakin memantapkan pemulihannya," jelas Hendra.