Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbud Minta Guru Tanamkan Soft Skill Kepada Siswa Agar Tidak Tergantikan Teknologi Canggih

Iwan Syahril meminta para tenaga kependidikan untuk menanamkan beberapa kemampuan kepada siswa agar memiliki daya saing.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kemendikbud Minta Guru Tanamkan Soft Skill Kepada Siswa Agar Tidak Tergantikan Teknologi Canggih
TRIBUN JABAR/SUPER BALLl/Feri Setiawan
Ilustrasi. 

"Jadi penting sekali Kepala, Guru, Instruktur SMK terbuka pada perubahan, dan melihat peluang perubahan," ujar Nadiem Makarim melalui keterangan tertulis, Senin (29/6/2020).

Baca: Beredar Isu  Pelajaran Agama Akan Dilebur dengan PPKN, Nadiem Makarim: Masih Stand Alone

Ia berharap dalam lima tahun mendatang SMK banyak diminati masyarakat.

Mantan CEO Gojek ini mengajak para kepala sekolah dan guru SMK agar mempersiapkan diri dalam meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri.

"Harapan saya, Pendidikan Vokasi Indonesia menjadi semakin mumpuni, semakin kuat dan akan menghasilkan talenta-talenta Indonesia yang berdaya saing dan berkualitas tinggi, menjadi daya dorong kemajuan bangsa, menguatkan Indonesia," kata Nadiem Makarim.

Baca: Nadiem Bantah Ada Upaya Gabungkan Pelajaran Agama dengan PPKN

Menurut Nadiem, Ditjen Pendidikan Vokasi harus memiliki paket pernikahan massal yang dapat diterapkan oleh seluruh SMK.

Paket pertama adalah penyusunan kurikulum bersama industri di mana materi pelatihan dan sertifikasi di industri masuk resmi ke dalam kurikulum di sekolah.

Kedua, guru tamu dari industri rutin mengajar di sekolah.

Berita Rekomendasi

Ketiga, program magang yang terstruktur dan dikelola bersama dengan baik.

Baca: Alasan Mendikbud Nadiem Alokasikan Dana BOS untuk Sekolah Swasta

Keempat, komitmen kuat dan resmi pihak industri menyerap lulusan. 

Kelima, program beasiswa dan ikatan dinas bagi siswa.

Keenam, jembatan program di mana pihak industri memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri yang diperlukan kepada para guru, sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pihak industri.

Ketujuh, sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh sekolah bersama industri.

Kedelapan, riset bersama yaitu riset terapan dengan guru yang berasal dari kasus nyata di industri.

Kesembilan, berbagai kegiatan atau program 'pernikahan' lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas