Soal Kemarahan Jokowi, Pengamat Nilai Penanganan Covid-19 Patut Jadi Parameter Rencana Reshuffle
Pengamat menilai, penanganan Covid-19 sangat wajar apabila dijadikan parameter melakukan rencana reshuffle oleh Jokowi.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
Menurutnya, jika melihat kepemimpinan Jokowi di periode sebelumnya, saat-saat ini memang sudah mendekati masa reshuffle menteri.
"Di periode pertama beliau menjadi presiden, kalau kita ingat, itu di bulan Agustus 2015 terjadi reshuffle di beberapa jabatan menteri, kalau tidak salah ada 6 atau 7."
"Kemudian terjadi lagi pada bulan Juli 2016, kali ini malah justru lebih banyak, kalau tidak salah sampai 11 atau 12 yang berputar atau berotasi."
"Jadi sebetulnya kalau kita bicara ini tahun 2020 dan Pak Jokowi dilantik 2019, jadi sebetulnya memang waspadalah reshuffle sudah dekat," kata Qodari.
Namun, Qodari mengatakan, situasi saat ini memang berbeda dari yang tahun-tahun sebelumnya.
Sementara, jika melihat Covid-19 telah mempengaruhi segala aspek kehidupan, menurut Qodari, penanganan Covid-19 tentu menjadi indikator penting bagi Jokowi.
"Kalau sebelumnya dalam kondisi normal, timing 1 tahun itu kira-kira ya tercapai lah."
"Tapi karena saat ini kondisinya tidak normal, dimana covid menjadi, istilah saya, itu pendefinisi situasi yang tunggal, semua aspek kehidupan itu dipengaruhi Covid, maka kemudian penanganan terhadap Covid ini menjadi indikator yang sangat penting bagi Pak Jokowi," terangnya.
Baca: Moeldoko: Presiden Jokowi Siap Ambil Risiko agar Dicontoh Para Menteri
Terlebih, Qodari menyebutkan, Jokowi pun mengatakan bahwa Covid-19 mempengaruhi kehidupan secara luar biasa.
Pandemi Covid-19 bukan hanya mempengaruhi perilaku melainkan juga berdampak pada kesehatan, sosial, hingga ekonomi.
"Apalagi memang, sempat disampaikan oleh Pak Jokowi, bahwa Covid ini betul-betul mempengaruhi hidup kita secara sangat luar biasa."
"Bukan hanya dari perilaku tapi juga terutama dari dampak kesehatan, dampak sosial, terutama dari dampak perekonomian, yang notabene lebih dalam daripada yang diduga pada awal krisis ini terjadi," kata Qodari.
Oleh karena itu, menurut Qodari, sangat wajar apabila Jokowi menggunakan parameter Covid-19 sebagai parameter melakukan reshuffle.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)