Kivlan Zen Disebut Punya Utang Rp 8 Miliar Untuk Nasi Padang PAM Swakarsa 1988
Kivlan Zein ternyata masih masih memiliki utang sekitar Rp 8 miliar untuk membeli nasi padang saat operasi pada 1998 lalu.
Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Adi Suhendi
Menurutnya, Habibie tak ingin nama ABRI tercoreng jika berbenturan dengan rakyat sipil.
"Beliau (Habibie) kemudian memerintahkankepada Menhankam/Pangab Wiranto untuk membentuk pasukan tersebut, beliau saat itu tidak ingin ABRI namanya jadi buruk karena berbenturan dengan rakyat," kata Joko.
Joko juga mengaku mendengar kabar bahwa Pam Swakarsa akhirnya dibentuk oleh Kivlan Zen atas perintah Wiranto.
"Dari Pak Cholil Badawi pernah dengar kalau saya dapat perintah dari Pak Wiranto?" tanya Kivlan di persidangan.
"Hal tersebut saya pernah dengar dari bos kami," jawab Joko.
"Siapa yang membentuk PAM Swakarsa?" tanya Kivlan lagi.
"Yang saya tahu yang membentuk PAM Swakarsa Mayjen Kivlan Zen," ucap Joko.
Kivlan Zen sebelumnya menggugat mantan Menkopolhukam Wiranto dan Jaksa Agung terkait pembentukan PAM Swakarsa pada tahun 1998. Gugatan Kivlan terdaftar dengan nomor 735/PdL.Ca/2009/PN-Jkt.Sel /Tanggal 3 September 2019.
Menurut pengacara Kivlan, Tonin Tachta Singarimbun, kliennya merasa telah dibohongi dan dirugikan oleh Wiranto dengan pembentukan PAM Swakarsa.
Wiranto saat itu menjabat Panglima ABRI.
Tonin menjelaskan kronologi pembentukan PAM Swakarsa hingga akhirnya Kivlan merasa dirugikan.
Berawal pada 4 November 1998, Wiranto memberikan instruksi kepada Kivlan untuk menggalang masyarakat guna membentuk PAM Swakarsa dalam mengamankan pelaksanaan Sidang Istimewa MPR tanggal 15-16 November 1998 di
Gedung MPR.
Kivlan pun menerima imbalan Rp 400 juta dari Wiranto melalui Setiawan Djodi.
Usai menerima uang itu dia mengumpulkan setidaknya 30 ribu orang dari berbagai daerah baik dalam dan luar Jakarta untuk mengikuti PAM Swakarsa tersebut selama delapan hari.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.