Mengenang Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso, Makamnya Tak Pernah Sepi dari Peziarah
Makam Jenderal Polisi (Purn) Drs Hoegeng Imam Santoso di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tidak pernah sepi didatangi para peziarah.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Makam Jenderal Polisi (Purn) Drs Hoegeng Imam Santoso yang berlokasi di Tempat
Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giri Tama, Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tidak pernah sepi didatangi para peziarah.
Para peziarah datang dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan dari luar negeri.
Hoegeng Iman Santoso lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada 14 Oktober 1921 dan wafat di Jakarta pada 14 Juli 2004 di usianya yang ke-82.
Baca: 30 Tahun Bertugas, Ini Cerita Nani Penjaga Makam Jenderal Hoegeng di Bogor : Beliau Orangnya Baik
Penjaga makam TPBU Giri Tama, Nani Nisun mengatakan, peziarah yang datang ke makam Kapolri ke- 5 tersebut menganggap sosok Hoegeng Imam Santoso semasa hidupnya sebagai pribadi yang baik dan sederhana.
"Setiap orang yang datang untuk berziarah ke makam beliau, pasti orang-orang bercerita kalau beliau adalah orang yang paling jujur," ujarnya Nani Nisum dalam perbincangan dengan TribunnewsBogor.com.
Karena sikap yang rendah hati semasa hidupnya, tak heran Hoegeng begitu dihormati.
Nani Nisun menuturkan, peziarah yang datang ke makam Jenderal Hoegeng tidak hanya berasal dari dalam negeri.
Baca: Sosok Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur yang Dipensiunkan Soeharto, Kini Diusulkan jadi Pahlawan
"Tidak hanya orang Indonesia, orang Jepang juga sering datang untuk melihat dan mendoakan beliau di makam ini. Mereka menilai pak Hoegeng memiliki pribadi yang baik dan tegas," jelasnya.
Tak hanya itu, Nani mengungkap, jika ada peziarah dari luar negeri, maka pihak keluarga Hoegeng Imam Santoso akan langsung datang mendampingi peziarah sebagai bentuk penghargaan.
"Keluarga pak Hoegeng ini sangat baik. Kalau ada peziarah dari Jepang, Belanda atau luar negeri lainnya, pasti pihak keluarga menyempatkan waktu hadir untuk mendampingi," ungkapnya.
Baca: Kisah Jenderal Hoegeng, Polisi Lurus yang Dicopot dari Kursi Kapolri Usai Ungkap Penyelundupan Mobil
Nani mengakui makam Hoegeng setiap harinya tidak pernah sepi dari peziarah yang sengaja datang untuk mendoakan.
"Yang datang untuk berziarah dari mana saja dan berbagai kalangan, tidak pernah sepi dari bunga," kata dia.
Pihak Kepolisian kerap melakukan upacara penghormatan di makam Jenderal Hoegeng.
"Kemarin ada upacara dari pihak Kepolisian. Jadi setiap tahun ada empat kali upacara. Itu dari veteran, Kapolri, Yayasan dan yang satu lagi saya lupa dari mana. Pokoknya setahun ada empat kali upacara yang saya tahu," paparnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.