6 Fakta OTT KPK Bupati Kutai Timur Ismunandar, Ditangkap di Hotel hingga Dugaan Kasus yang Menjerat
KPK melakukan OTT terhadap Bupati Kutai Timur Ismunandar, Selasa (2/7/2020). Berikut 6 fakta OTT KPK terhadap Ismunandar.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Kutai Timur Ismunandar, Selasa (2/7/2020).
Diketahui Ismunandar merupakan Bupati Kutai Timur yang menjabat pada periode 2016 hingga 2021.
Berikut sejumlah fakta mengenai OTT Bupati Kutai Timur, Ismunandar.
Mulai dari ditangkap di Jakarta hingga dugaan kasusnya.
1. Ditangkap di Sebuah Hotel di Jakarta
Dilansir Kompas.com, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengatakan, Bupati Kutai Timur Ismunandar ditangkap di sebuah hotel di Jakarta, Kamis.
Di hotel tersebut, Ismunandar ditangkap bersama istrinya serta seorang Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebuah daerah.
"Semalam kita amankan sang bupati beserta istrinya dan seorang Kepala Bappeda dari sebuah hotel di Jakarta," kata Nawawi, Jumat (3/7/2020).
Ismunandar beserta istri dan Kepala Bappeda tersebut telah dibawa ke Gedung Merah Putih KPK.
Mereka akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Baca: Ketua DPRD Kutim Sekaligus Istri Bupati Ismunandar Dikabarkan Ikut Diamankan KPK
2. Sejumlah Orang Ditangkap KPK di Kaltim
KPK mengungkapkan tidak hanya menangkap Ismunandar beserta istri dan seorang Kepala Bappeda tersebut.
Selain ketiganya, Nawawi menyebut KPK menangkap sejumlah pihak lain di Kutai Timur dan Samarinda.
"Yang di Jakarta iya (sudah dibawa), ada pihak lainnya kita amankan di Kutim dan Samarinda," ujar Nawawi.
Baca: KPK Sita Sejumlah Uang dari Kasus Korupsi di PT Dirgantara Indonesia
3. Rumah Jabatan Disegel
Adapun KPK dikabarkan menyegel rumah jabatan Ismunandar, Kamis malam.
Tidak hanya rumah jabatan Ismunandar, namun KPK juga menyegel kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kutai Timur.
Diketahui kedua bangunan tersebut berlokasi di wilayah Pemerintah Bukit Pelangi, Sangatta.
Semenetara itu Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang menyebut dirinya tak mengetahui soal OTT KPK di wilayahnya.
“Saya lagi di luar ini. Saya tidak tahu soal itu,” ungkapnya, Kamis malam, dilansir Kompas.com.
Ketika ditanya soal keberadaan Bupati, Kasmidi mengaku tak mengetahui pastinya.
“Sabar ya, saya hubungi orang di Sangatta dulu, biar enggak salah beri informasi,” tutur Kasmidi.
Baca: Kantor Bupati Kutai Timur Disegel Pasca OTT KPK, Pegawai Tak Bisa Masuk
4. Kepala Daerah Kedua yang Ditangkap di Kepemimpinan Firli
Penangkapan Ismunandar menjadikannya sebagai kepala daerah kedua yang ditangkap KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri.
Firli Bahuri diketahui dilantik sejak 20 Desember 2019 lalu.
Dikutip dari Kompas.com, KPK juga menangkap Bupati Sidoarjo nonaktif Saiful Ilah dalam sebuah OTT di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 7 Januari 2020 lalu.
Saiful ditangkap atas dugaan kasus suap terkait proyek infrastruktur di Kabupaten Sidoarjo.
Baca: Buntut OTT THR ke Kemendikbud, MAKI Laporkan Deputi Penindakan KPK ke Dewan Pengawas
5. Dugaan Kasus Pengadaan Barang dan Jasa
Adapun Ismunandar ditangkap atas dugaan suap terkait pengadaam barang dan jasa.
Hal tersebut diungkapkan Ketua KPK, Firli Bahuri.
"Betul tadi malam 19.30 ada giat tertangkap tangannya para pelaku korupsi berupa menerima hadiah atau janji dalam pengadaan barang dan jasa di salah satu kabupaten di wilayah Kalimantan Timur," kata Firli.
Menurut Firli, informasi lengkap terkait OTT tersebut akan disampaikan lebih lanjut.
"Kami akan sampaikan semuanya setelah pengumpulan keterangan dan barang bukti selesai," kata Firli.
Baca: BREAKING NEWS Ketua KPK Firli Bahuri Benarkan Ada OTT Malam Ini, Diduga di Kutai Timur
6. Sejumlah Uang dan Buku Rekening Diamankan
Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan sejumlah uang dan buku rekening Bupati Kutai Timur Ismunandar.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menyebut pihaknya belum bisa memastikan jumlah uang yang diamankan.
"Belum terkonfirmasi jumlahnya, yang pasti sejumlah uang dan beberapa buku rekening bank," kata Nawawi, Jumat, dilansir Kompas.com.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Kompas.com/Ardito Ramadhan/Dani Prabowo/Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.