99 Pengungsi Rohingya Ditampung di Lhokseumawe Aceh Utara, Hanya 42 Orang yang Pegang Kartu UNHCR
Menteri Retno mengatakan fakta di lapangan timnya menerima informasi bahwa dari 99 pengungsi Rohingya hanya 42 yang membawa kartu UNHCR.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim gabungan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia bersama dengan gugus tugas nasional untuk para pengungsi mengunjungi pengungsi Rohingya di Lhokseumawe, Aceh Utara, Kamis (2/7/2020).
Salah satunya untuk mengkoordinasikan upaya-upaya yang dilakukan di lapangan.
"Hari ini, tim mengunjungi pengungsi di tempat penampungan mereka di Lhokseumawe," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi dalam konferensi pers di Istana Presiden, Kamis (2/7/2020).
Tim gabungan telah bertemu dengan perwakilan UNHCR yang merupakan lembaga PBB yang mengurusi pengungsi internasional.
Menteri Retno mengatakan fakta di lapangan timnya menerima informasi bahwa dari 99 pengungsi Rohingya hanya 42 yang membawa kartu UNHCR.
"Jadi saya ulangi bahwa dari informasi dari UNHCR di antara 99, hanya 42 memegang kartu UNHCR," kata Retno.
Untuk itu pada tanggal 5 Juli 2020, pihak UNHCR akan memulai proses pendaftaran untuk 99 pengungsi Rohingya tersebut untuk membantu memastikan perlindungan mereka di bawah UNHCR.
Berdasarkan kunjungan tim, Menlu mengabarkan rencana untuk memindahkan para pengungsi dari kantor imigrasi ke balai latihan kerja Lhokseumawe akan ditunda.
Hal tersebut dikarenakan belum memungkinkan sejumlah persiapan yang lebih baik di tempat penampungan baru.
Retno juga mengatakan, 2 orang Rohingya saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Lhokseumawe. Mereka dalam kondisi yang stabil dan telah diuji non reaktif untuk covid-19.
"Namun, pemeriksaan kesehatan lebih lanjut akan dilakukan juga untuk mereka berdua sekarang di rumah sakit," ujar Menlu Retno.
Menteri Retno juga mengangkat masalah pengungsi Rohingya ini dalam Pertemuan Khusus Para Menlu se-ASEAN - Australia secara virtual, Selasa (30/6/2020).
Dalam forum tersebut Menlu Retno mengungkapkan Indonesia memutuskan untuk sementara menerima para pengungsi yang datang atas dasar kemanusiaan.