Kena OTT KPK, Bupati Kutai Timur Ismunandar Punya Kekayaan Rp 3,4 M Naik Rp 2,8 M Sejak jadi Bupati
Bupati Kutai Timur, Ismunandar terjaring OTT KPK bersama istrinya. Harta kekayaannya capai Rp 3,4 miliar dari sebelumnya 'hanya' Rp 304 juta.
Penulis: Sri Juliati
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Kutai Timur, Ismunandar terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (2/7/2020) kemarin.
Tak sendirian, Ismunandar ditangkap bersama sang istri, Encek Unguria Riarinda Firgasih dan Kepala Bappeda di sebuah hotel di Jakarta.
Diketahui, Encek Unguria Riarinda Firgasih adalah Ketua DPRD Kutai Timur.
KPK juga mengamankan sejumlah pihak di Samarinda dan Kalimantan Timur.
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, Ismunandar ditangkap atas dugaan penyuapan terkait pengadaan barang dan jasa.
Baca: Ketua DPRD Kutim Sekaligus Istri Bupati Ismunandar Dikabarkan Ikut Diamankan KPK
Baca: BREAKING NEWS KPK Tangkap Tangan Bupati Kutai Timur Ismunandar dan Sejumlah Orang
Ismunandar adalah Bupati Kutai Timur yang menjabat pada periode 2016-2021.
Pria berusia 59 tahun itu menggantikan Bupati sebelumnya, Ardiansyah Sulaiman, setelah terpilih dalam Pilkada Kutai Timur 2015.
Sebelum menjadi Bupati, Ismunandar menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Timur pada 2010.
Dalam laporan harta kekayaannya di LHKPN, Ismunandar memiliki harta kekayaan Rp 3.148.310.015.
Jumlah ini naik sekira Rp 2,8 miliar dari sebelumnya Rp 304 juta saat masih menjabat sebagai Sekda Kutai Timur.
Ismunandar diketahui terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 17 Maret 2020.
Dari jumlah Rp 3,14 miliar, sebagian besar disumbang oleh kepemilikan tanah dan bangunan sebesar Rp 2.934.272.000.
Ismunandar memiliki 14 bidang tanah dan bangunan yang berada di Kutai Timur dan Samarinda.
Baca: Kantor Bupati Kutai Timur Disegel Pasca OTT KPK, Pegawai Tak Bisa Masuk
Baca: BREAKING NEWS Ketua KPK Firli Bahuri Benarkan Ada OTT Malam Ini, Diduga di Kutai Timur
Aset lain yang menyumbang kekayaan Ismunandar adalah kepemilikan kas dan setara kas senilai Rp 131.038.015 dan harta bergerak lainnya Rp 43 juta.