Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amien Rais Beri Kriteria Menteri, PPP: Meski Profesor Kalau Bukan Presiden Nggak Punya Kewenangan

Amien Rais mengusulkan kriteria menteri jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar akan merombak kabinet (reshuffle).

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Amien Rais Beri Kriteria Menteri, PPP: Meski Profesor Kalau Bukan Presiden Nggak Punya Kewenangan
Channel YouTube Refly Harun/Sekretariat Presiden
Kolase Foto Amien Rais (kiri) melalui channel YouTube Refly Harun yang tayang pada Kamis (21/5/2020). Amien Rais menegaskan jangan sampai Jokowi turun dari jabatannya di tengah jalan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Politikus senior Amien Rais mengusulkan kriteria menteri jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar akan merombak kabinet (reshuffle).

Mantan Ketua MPR RI itu juga mengaku tidak menjagokan seseorang dalam hal ini.

Lalu bagaimana tanggapan teman koalisi pemerintahan Jokowi atas kriteria Amien Rais itu?

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan itu adalah kewenangan Jokowi sebagai Presiden untuk menentukan menteri-menteri.

"Terkait menteri merupakan hak prerogatif presiden. Meskipun pak Jokowi bukan profesor tapi beliau presiden yang punya kewenangan. Meskipun professor kalau bukan presiden ya ngak punya kewenangan," ujar Wakil Sekjen PPP Achmad Baidowi ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (6/7/2020).

Baca: Amien Rais Ungkap Kelemahan Kabinet Jokowi, Beri Saran Ini Apabila Ingin Reshuffle

Meskipun misalnya, kata anggota DPR RI ini, Amien Rais menjagokan seseorang, ya tetap tidak bisa membuat apa-apa.

" Meskipun misalnya ucapannya untuk jagokan seseorang, ya tetap tidk bisa ngapa-ngapain juga," ucapnya.

BERITA REKOMENDASI

Dia meminta semua pihak untuk berpikir positif atas kemarahan Jokowi dan ancaman reshuffle kabinet.

Hal ini terkait tudingan Amien Rais, bahwa Jokowi sedang melakukan sandiwara politik.

'Ya sebaiknya berpikir positif terhadap sikap presiden yang geram. Itu tandanya presiden punya kepedulian terhadap nasib rakyatnya," jelasnya.

Lebih jauh terkait keluhan-keluhan seperti kondisi pedagang, buruh dan lainnya, Baidowi balik bertanya, 'apa yang sudah dilakukan Amien Rais?'

Wasekjen PPP Achmad Baidowi di Hotel Grand Sahid Jaya, Minggu (15/12/2019).
Wasekjen PPP Achmad Baidowi di Hotel Grand Sahid Jaya, Minggu (15/12/2019). (Taufik Ismail)

"Apa yang sdh dilakukannya? Untuk membantu sesama bukan hanya curhat," ucapnya.


Amien Rais Usulkan Kriteria Menteri

Amien Rais mengusulkan kriteria menteri jika Jokowi benar-benar akan lakukan perombakan kabinet.

"Saya melihat kelemahan dari kabinet Pak Jokowi yang sekarang ini, pada periode keduanya, itu memang banyak menteri-menteri itu, yang saya kira ya, maaf, tidak begitu paham dengan kehidupan rakyat yang kembang kempis, yang betul-betul kehidupannya itu sangat berat," ujar Amien Rais, seperti dikutip Tribunnews.com dari video yang diposting dalam akun Instagram pribadinya @amienraisofficial, Jumat (3/7/2020).

Sosok-sosok yang punya hati dan watak kerakyatan lah menurut Amien Rais, seharusnya dipilih Jokowi untuk menggantikan para menteri yang saat ini menjabat.

"Kalau mau tolong dicari orang-orang dari parpol dari kalangan apa swasta yang lain selain kampus tapi yang kira-kira memang punya watak kerakyatan yang menjalani hidupnya Itu posisinya itu bukan untuk memperkaya diri," jelas Amien Rais.

Karena menurut Amien Rais, para menteri yang kini duduk di kursinya kurang bisa merasakan dan melihat kesusahan masyarakat yang semakin terpukul saat pandemi ini.

"Mereka (para menteri-red) itu kan kehidupannya seperti di angkasa luar ya hatinya, selalu enak ya. Di zona comfort, istilahnya orang sekarang itu. Apapun dia bisa lakukan, ke luar negeri itu berkali- kali. Makannya enak di restoran, menginap di Five Star Hotel, dan lain-lain. Tiba-tiba direkrut jadi menteri-menteri yang mestinya mementingkan kepentingan bangsanya, rakyatnya lebih dahulu dari kepentingan dirinya sendiri. Saya lihat itu tidak terjadi," ucapnya.

Sementara seorang pedagang warung bernama Slamet yang bertemu dirinya harus tutup karean sudah habis modal dan keuangan makin menipis.

Teman Amien Rais, seorang anggota Kadin bercerita susahnya kehidupan sejumlah karyawannya dan ingin meminjam uang agar bisa menghidupi isteri dan anaknya.

"Karena saya sering blusukan, maka saya mendapatkan banyak sekali orang yang mau hutang ke tetangganya. Tetangganya juga mengatakan, "gimana saya juga mau utang kepada anda." Jadi antar tetangga itu sudah berat sekali," ujarnya.

Amien Rais sangat menyayangkan, jika para menteri tidak mampu melihat beratnya kondisi kehidupan masyarakat saat ini.

"Jadi, apakah ini tidak terpantau? Karena sepertinya masih santai. Sesungguhnya kan baru sekarang, Pak Jokowi dengan agak marah dan jengkel mengatakan 'tidak punya sense of crisis, bagaimana kita ini, tidak ada perasaan', segala macam. Dia sendiri kan selama ini tidak punya sense of crisis juga. Tapi setelah ini memang angka-angkanya berat sekali," jelasnya.

Belum lagi kata dia, makin meningkatnya angka pengangguran akibat PHK dan kebijakan karyawan dirumahkan oleh perusahaan selama pandemi.

"Yang dirumahkan itu lebih banyak gitu. Kalau dirumahkan itu nggak bayar pesangon," ucapnya.

Ia pun mengajak membayangkan kondisi buruh, yang wajahnya kosong.

Padahal kata dia, hidup tanpa harapan jadi hidup yang kosong juga.

Karena itu dia mengingatkan Jokowi agar jangan sampai rontok sebelum waktunya. Maka kalau memang mau reshuffle, ia meminta Jokowi tidak salah lagi memilih orang.

"Tidak ada sedikitpun ya, 'jangan-jangan Pak Amien menjagokan seseorang', tidak, sama sekali. Tapi kepentingan kita semua, kalau memang mau reshuffle, tolong dicari orang-orang dari parpol, dari kalangan swasta yang lain, kalangan kampus, tapi yang kira-kira memang punya watak kerakyatan yang mendalam, yang hidupnya itu, posisinya itu bukan untuk memperkaya diri ya seperti para pengusaha itu yang sudah salah kaprah itu. Tapi yang betul people oriented," ucapnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas