Cegah Krisis Makin Dalam, Ekonom INDEF: Dana Kartu Prakerja Lebih Baik Dialihkan ke Bansos Tunai
Bhima Yudhistira pun menyarankan pemerintah untuk menyalurkan secara cepat dana bantuan sosial (bansos) yang telah dianggarkan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Hal itu karena sejak awal, pembentukan kabinet Indonesia Maju tidak dipersiapkan untuk menghadapi krisis ekonomi.
"Tantangannya, apakah bisa ekonomi Indonesia pulih seperti bentuk V shape? Nampaknya sulit, karena kabinet dibentuk bukan untuk antisipasi krisis melainkan kabinet akomodatif secara politik," papar Bhima.
Selanjutnya, dalam menangani dampak corona yang berimbas pada terjadinya krisis ekonomi ini, realisasi stimulus pemerintah terhadap sejumlah sektor pun dinilai lamban.
Yang paling 'mencolok', kata dia, adalah lambannya realisasi untuk bidang kesehatan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Kemudian realisasi stimulus cenderung lambat terutama di bidang kesehatan dan UMKM," kata Bhima.
Bhima bahkan mengibaratkan krisis yang dialami Indonesia saat ini seperti 'kapal yang nyaris karam'.
"Ibarat ekonomi, kapal hampir karam, tapi awak kapal tidak punya senses of crisis," tutur Bhima.
Oleh karena itu, ia menilai bentuk kurva yang diprediksi terjadi nantinya adalah model U hingga L.
"Jadi proyeksi model pemulihan akan berbentuk U bahkan L, di mana pertumbuhan paska pandemi sulit untuk kembali ke level 5 persen," pungkas Bhima.
Perlu diketahui, model kurva U menunjukkan grafik pemulihan yang bergerak lambat, meskipun pada akhirnya mampu kembali seperti sebelum terjadinya krisis.
Sedangkan model kurva L menunjukkan dampak yang lebih parah yakni saat ekonomi jatuh dalam krisis, pemulihannya lambat, bahkan ekonominya tidak bisa kembali seperti semula.