Observasi Kualitas Adminduk, Dukcapil Turunkan Tim 'Mystery Shopper' Jadi Pemohon Layanan Online
Dengan menggunakan mystery shopper, hasil observasi dinilainya lebih akurat, karena pegawai tidak mengetahui
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
Ia mengajak segenap jajarannya untuk sama-sama bergerak dalam satu komando untuk menyukseskan sistem online pelayanan Adminduk.
Hal ini dikatakannya sesuai dari kehendak kuat dari Menteri Dalam Negeri Prof Tito Karvian PhD yang menghendaki layanan adminduk semakin mudah.
Berdasarkan hasil observasi dari 170 dinas dukcapil yang menjadi sampel terdiri 131 kabupaten dan 39 Kota di 34 provinsi yang diobservasi melalui mystery shopper sebanyak 86,4 persen merespons dalam tempo di bawah 1 jam.
Kemudian terdapat 3 kabupaten di 3 provinsi (2,9%) yang respons-nya di atas 2 jam, yaitu: Kabupaten Sambas di Kalimantan Barat, Kabupaten Pahuwato di Provinsi Gorontalo, dan Kabupaten Poliwali Mandar di Sulawesi Barat.
Selain itu ada 23 kabupaten di NTT, Kalteng, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat Papua dan Papua Barat (10,7%) yang tidak merespons.
Selengkapnya kabupaten yang tidak merespons permohonan secara online adalah sebagai berikut:
1. Kab. Rotendau
2. Kab. Saburajua
3. Kab. Malaka
4. Kab. Flores Timur
5. Kab. Manggarai
6. Kab. MangTim
7. Kab. MangBar
8. Kab. Kotawaringin Barat
9. Kab. Mamuju
10. Kab. Kolaka Utara
11. Kab. Jayapura
12. Kab. Mappi
13. Kab. Waropen
14. Kab Nabire
15. Kab. Manokwari
16. Kab. Manokwari Selatan
17. Kab. Kaimana
18. Kab. Pegaf
19. Kab. Teluk Bintuni
20. Kab. Sorong
21. Kab. Fak Fak
22. Kab. Ngada
23. Kab. Nagekeo.
"Ditjen Dukcapil akan menegur keras kepala dinas yang tidak merespon permintaan layanan secara online," ujar Zudan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.