Hashim: Prabowo Tidak Mau Terlibat Korupsi, Kontrak Rp 50 Triliun di Kemenhan Dia Batalkan
Menurut Hashim, alasan Prabowo membatalkan kontrak tersebut karena kakaknya tidak ingin terlibat korupsi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyebut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pernah membatalkan kontrak di Kementerian Pertahanan senilai Rp 50 triliun.
Hal ini diungkapkan Hashim di hotel Ayana Midplaza Hotel, Jakarta, Jumat (17/7/2020).
Menurut Hashim, alasan Prabowo membatalkan kontrak tersebut karena kakaknya tidak ingin terlibat korupsi.
“Prabowo secara low profile, tenang ia batalkan tidak mau. Ia bilang ke saya, saya tidak mau terlibat korupsi. Ini kontrak-kontrak korup, saya tidak mau terlibat. Kaget, saya dengar Menteri Keuangan (Sri Mulyani) juga kaget,” ujar Hashim saat diwawancara memberikan keterangan pers.
Baca: Hashim Djojohadikusumo Klarifikasi Ekspor Benih Lobster yang Disebut Libatkan Perusahaan Anaknya
Hashim melanjutkan, uang tersebut langsung dikembalikan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
“50 triliun rupiah ia tidak mau tanda tangani, ia batalkan. Uang itu dikembalikan ke Menteri Keuangan,” pungkasnya.
Bicara Lobster
Pada kesempatan itu, Hashim Djojohadikusumo juga bicara soal ekspor benih lobster.
Dia menegaskan bahwa PT Bima Sakti Mutiara tidak memiliki konflik kepentingan dengan ekspor benih lobster.
PT Bima Sakti Mutiara disebut-sebut merupakan salah satu perusahaan yang memperoleh jatah ekspor benih lobster dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Perusahaan ini dimpimpin langsung oleh anak Hashim yakni Rahayu Saraswati.
"Keluarga kami tidak begitu, kami suka uang, kami suka fulus tetapi caranya tidak seperti ini. Saya kakak saya tidak mau merusak nama keluarga kami," ujar Hashim di Ayana Midplaza Hotel, Jakarta pada Jumat (17/7/2020).
Baca: Susi Pudjiastuti Diminta Tak Urusi Masalah Lobster, Said Didu: Rakyat Ga Boleh Berpendapat?
Hashim menambahkan apabila ingin korupsi, dirinya akan melakukannya di Kementerian Pertahanan, yang dipimpin oleh kakaknya Prabowo Subianto.
"Kalau saya mau atau keluarga mau korupsi di Kementerian Pertahanan, ngapain saya di lobster," ujarnya.