Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Dibalik Perayaan Idul Adha, Lengkap dengan Panduan Pelaksanaannya di Masa Pandemi Covid-19

Idul Qurban diperingati karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya, berikut kisah lengkapnya.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Kisah Dibalik Perayaan Idul Adha, Lengkap dengan Panduan Pelaksanaannya di Masa Pandemi Covid-19
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Kisah Dibalik Perayaan Idul Adha, Lengkap dengan Panduan Pelaksanaannya di Masa Pandemi Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Idul Adha merupakan hari raya umat muslim yang dilakukan setiap 10 Dzulhijjah.

Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penentuan awal Dzulhijjah pada 21 Juli 2020 mendatang.

Melalui sidang isbat inilah akan ditetapkan tepatnya kapan hari raya Idul Adha 2020 atau 1441 Hijriyah.

Idul Adha juga disebut dengan “Hari Raya Haji”, waktu ketika kaum muslim yang sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah.

Dilansir dari jabar.kemenag.go.id, Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban diperingati karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. 

Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan.

Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim.

Berita Rekomendasi

Akibat dari kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah).

Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta.

Ketika Ibrahim ditanya oleh seseorang “milik siapa ternak sebanyak ini?”

Maka dijawabnya “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku, sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya, jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga.”

Kemudian Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan putranya yang kala itu masih berusia 7 tahun.

Kisah ini tertulis dalam Al-Qur’an:

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas