Sapardi Djoko Damono Meninggal Akibat Penurunan Fungsi Organ
Erwin menjelaskan, sastrawan kelahiran 20 Maret 1940 itu meninggal dunia disebabkan oleh penurunan fungsi organ.
Editor: Dewi Agustina
"Innalilahi wa inailahi roji’un: Penyair Sapardi Djoko Damono wafat pagi ini setelah beberapa bulan sakit. Maret 1940-Juli 2020."
Berdasarkan cuitan @ilhamkhoiri, Sapardi Djoko Damono meninggal di RS Eka BSD pagi ini sekitar pukul 09.17 WIB.
"Selamat jalan, Pak Sapardi.
Raga boleh pergi, tapi puisi-puisimu akan abadi, terus dibaca dan dilagukan, seperti "Hujan Bulan Juni,", "Aku Ingin Mencintaimu dg Sederhana."
Telah berpulang, penyair Sapardi Djoko Damono di RS Eka BSD, Minggu (19/7/2020) pagi ini, jam 09.17 WIB."
Baca: BREAKING NEWS - Penyair Sapardi Djoko Damono Dikabarkan Meninggal Dunia
Kabar ini lantas dibenarkan Kepala Biro Humas dan Kantor Informasi Publik Universitas Indonesia (UI), Amelita Lusia.
"Ya, Mas," kata Amel saat dikonfirmasi, Minggu, dilansir Kompas.com.
Sapardi Djoko Damono merupakan penyair kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940.
Puluhan karya telah dibuat Sapardi Djoko Damono hingga akhir hayatnya.
Seperti Duka-Mu Abadi (1969), Perahu Kertas (1983), Kolam (2009), Namaku Sita (2012), dan Hujan Bulan Juni (2015). (Kompas.com/Singgih Wiryono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sapardi Djoko Damono Meninggal, Alami Penurunan Fungsi Organ",