Update Kasus Kematian Editor Metro TV: Polisi Temukan Barang Bukti Baru
Aparat kepolisian berhasil menemukan barang bukti baru yang diharapkan dapat mengungkap kasus tersebut.
Editor: Malvyandie Haryadi
Selama penyelidikan, Irwan mengakui polisi kesulitan melacak jejak terduga pelaku di tempat kejadian perkara (TKP), sekalipun telah mengerahkan dua anjing pelacak.
"Kesulitan kami, alat-alat bukti yang kiranya mendukung bahwa ada jejak pelaku di TKP itu belum selesai, masih diteliti secara forensik," ujar dia.
Selain pisau, ia menjelaskan laboratorium forensik juga memeriksa sidik jari di sepeda motor Yodi Prabowo.
Dua hari sebelum jenazah Yodi ditemukan, motor korban terparkir di seberang TKP, tepatnya di depan warung bensin eceran.
Dugaan Keterlibatan Rekan Sekantor
Penyelidikan polisi terkait kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo masih terus berlanjut.
Hingga saat ini, polisi belum berhasil mengungkap pelaku yang diduga membunuh Yodi Prabowo.
Padahal, sejak jenazah Yodi ditemukan, sudah 29 orang saksi yang dimintai keterangan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP M Irwan Susanto mengatakan, pihaknya mendalami sejumlah dugaan motif.
Termasuk dugaan soal keterlibatan rekan sekantor dalam pembunuhan Yodi Prabowo.
"Sampai saat ini kami sedang mencari itu. Semua dugaan itu tetap kita proses, kita ambil keterangan. Pemeriksaan-pemeriksaan itu adalah pemeriksaan awal," kata Irwan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020).
"Terus terang disampaikan ke rekan-rekan, ini belum final. Bisa dua, tiga, empat, lima kali (pemeriksaan) sampai kita bisa mensinkronkan antara temuan-temuan lain dengan keterangan," tambahnya.
Selain itu, jelas Irwan, polisi juga mendalami motif terkait pemberitaan tertentu, mengingat status Yodi Prabowo sebagai editor di kantornya.
"Sementara ini semua dugaan motif kita kerjakan," ujar dia.