Ari dan Ara Sebut Indonesia akan Maju Bila 10 Persen Bupati Seperti Azwar Anas
Webinar Nasional kedua TMP ini pun dihibur dengan nyanyian penyanyi ibukota yang juga kader TMP Edo Kondologit.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia pasti akan maju bila 10 persen bupati dan walikota-nya seperti Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang bekerja dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, transparan dan profesioal.
Demikian disampaikan Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP), Maruarar Sirait, dalam Webinar TMP bertemakan "Percepatan Jaring Pengaman Sosial Menghadapi Pandemi Covid-19" yang dilaksanakan Minggu (19/7/2020) malam.
Acara ini dibuka oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Selain Azwar Anas, hadir sebagai narasumber Menteri Sosial Juliari P Batubara, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintauli Siregar, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Pak Azwar Anas ini rendah hati, bicara pelan-pelan tapi prestasinya luar biasa," ungkap Ara, demikian Maruarar disapa.
Hal senada disampaikan Menteri Sosial Juliari P Batubara yang biasa disapa dengan Ari.
Ari menilai bahwa Indonesia akan menjadi negara super-power bila banyak kepala daerah seperti Bupati Banyuwangi dan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir.
"Indonesia jadi negara super-power. Dua Bupati ini bagus sekali," ungkap Ari.
Dalam kesempatan Webinar ini Azwar Anas menjelaskan soal wisata dan bansos. Soal wisata, Kabupaten Banyuwangi menjadi tujuan utama wisata pasca Pademi Covid-19.
Artinya selama pandemi, wisata Banyungawi tetap menjadi daya tarik banyak masyarakat.
Azwar Anas mengatakan bahwa ada perbedaan strategis saat era sebelum Covid-19 dan new normal.
Baca: Di Webinar TMP, Menteri Sosial Ungkap Terobosan Percepat Perbaikan Data
Misal, era sebelum Covid-19, nilai yang diunggulkan sebagai ”jualan” adalah keramahan dan kompetensi.
Namun,di era new normal, itu saja tidak cukup, melainkan harus ditambah kesehatan.
Selain itu misalnya dengan sertifikasi kebersihan dan kesehatan. Aspek yang sebelum ada Covid-19 ini belum prioritas, saat ini malah menjadi hal yang wajib.