Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah, Lengkap dengan Arti dan Keutamaannya
Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk berpuasa sunnah di bulan-bulan mulia, salah satunya puasa Dzulhijah.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM – Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk berpuasa sunnah di bulan-bulan mulia, salah satunya puasa Dzulhijah.
Dilansir dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ustaz Muhammad Syukron Maksum, ada rahasia dibalik anjuran beliau tersebut, Rasulullah SAW bersabda "berpuasalah bulan-bulan mulia yaitu Rajab, Zulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram.
Menurut Rasulullah, bulan Dzulhijjah utamanya 10 hari pertama merupakan momentum penting untuk melakukan amal saleh.
Ia mengatakan bahwa pahalanya sebanding dengan mati syahid dalam rangka jihad fi sabilillah.
Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Selain itu ada juga puasa Tarwiyah dan Arafah yang dilaksanakan sebelum Idul Adha 2020.
Menjelang hari Raya Idul Adha, Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat sebagai penetapan awal Dzulhijah 1441H.
Dilansir kemenag.go.id, Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, sidang isbat dilaksanakan pada 21 Juli 2020, hari ini.
Pelaksanaan sidang isbat oleh Kemenag sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 02 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.
Sementara, pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan Idul Adha tahun 2020, jatuh pada Jumat, 31 Juli 2020 atau pada 10 Dzulhijjah 1441 H.
Dilansir dari Surat Edaran Nomor 01/MLM/I.0/E/2020, perhitungan tersebut merupakan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.