Wamenhan: Perang di Masa Depan akan Lebih Banyak Gunakan Robot
"Perang di masa depan akan lebih banyak menggunakan robot dibandingkan manusia. Manusia hanya akan berada di belakang layar," katanya
Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Qahyu Trenggono mengatakan, perang di masa depan akan lebih banyak menggunakan robot ketimbang manusia.
Selain itu ia mengatakan di masa depan, persenjataan militer akan lebih mengarah kepada penggunaan Machine Learning, Artifical Intelegence, dan Big Data secara masif.
Baca: Taiwan Siap Perang Lawan China
Hal tersebut disampaikannya saat menjadi Inspektur Upacara di acara pembukaan DIKSARMIL CHANDRADIMUKA bagi Kadet Mahasiswa S-1 Universitas Pertahanan di Akademi Militer di Lembah Tidar Magelang pada Kamis (23/7/2020).
"Perang di masa depan akan lebih banyak menggunakan robot dibandingkan manusia. Manusia hanya akan berada di belakang layar sebagai pengendali robot-robot tersebut. Masifnya penggunaan teknologi di persenjataan militer di masa depan, membutuhkan orang-orang yang sangat berkompeten di bidang tersebut. Untuk itu kehadiran adik-adik mahasiswa yang ahli di bidang teknologi informasi akan sangat dibutuhkan di masa depan," kata Trenggono.
Trenggono mengatakan mahasiswa angkatan pertama dari program S-1 Unhan berbeda dengan mahasiswa Universitas biasa.
Menurut Trenggono mereka dididik untuk nantinya menjadi para ahli di bidang Kedokteran Militer, Farmasi Militer, Teknik Militer, dan MIPA Militer.
Karenanya menurut Trenggono mereka bukan saja dituntut untuk menguasai kompetensi inti sesuai program studi yang ditekuni, namun disiapkan juga untuk memiliki mental kejuangan, kedisiplinan, komitmen yang tinggi, jiwa nasionalisme, dan semangat bela negara.
"Kalian disiapkan untuk menjadi pejuang dan penjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya dalam bidang Kesehatan, Farmasi, dan Teknologi yang berbasis Artificial Intelligence. Ini yang menjadikan kalian memiliki “nilai lebih” dari mahasiswa yang lain," kata Trenggono.
Ia mencontohkan mahasiswa yang mengambil keahlian di bidang farmasi militer, negara mengharapkan para lulusannya menjadi seorang yang ahli di bidang virologi dan mampu menciptakan vaksin-vaksin baru berkaitan dengan penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh virus.
Sementara mereka yang berminat di bidang teknologi khususnya teknologi informasi, kata Trenggono, diharapkan siap menghadapi ancaman peperangan di masa depan yang sarat dengan penggunaan teknologi informasi.
Selain itu ia mengatakan untuk mewujudkan tercetaknya para calon SDM unggul, beban berat ada pada para dosen atau pengajar.
Ia juga menyarankan para dosen atau pengajar harus selalu meng-upgrade ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan ilmu pengetahuan terkini mengingat perkembangan ilmu pengetahuan di dunia ini sangatlah pesat
"Sebagai senior saya katakan masa pendidikan ini akan menjadi periode terindah, terkuat dan terpenting dalam sejarah hidup kalian. Yang membentuk kalian sebagai patriot bangsa sejati dengan keunggulan kompetensi tak terkalahkan! Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara yang sangat dan sangat kita cintai bersama," kata Trenggono.
Baca: Menhan Prabowo Subianto Lakukan Kunker ke Turki Bahas Kerja Sama Soal Pesawat Terbang Tanpa Awak
Ia juga mengatakan Kementrian Pertahanan (Kemhan) menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui Universitas Pertahanan (Unhan) untuk membangun kekuatan nirmiliter dan menjaga kedaulatan bangsa di masa depan.
"Anda semua merupakan angkatan pertama dari program S-1 di Unhan. Anda semua merupakan bagian dari program besar untuk mewujudkan Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memadukan Pertahanan Militer dan Pertahanan Nirmiliter di masa depan," kata Trenggono.