Anak-anak Sudah Tak Sabar Ingin Kembali Aktif Bersekolah
Iriana mengingatkan anak-anak tetap berada di rumah dan taat menjalani protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Begitu banyak anak bangsa yang telah menorehkan prestasi internasional di tengah keterbatasan ekonomi dan sosial. Sebut saja, Joey Alexander, pianis berusia 13 tahun yang mendapatkan nominasi Grammy Award 2016.
Baca: Pesan Anies Baswedan Dalam Peringatan Hari Anak Nasional
Ada juga Yuma Soerianto, programmer termuda di konferensi World Wide Developers Conference 2017, yang membuat CEO Apple Tim Cook terkagum.
Ataupun Rafi Abdurrahman Ridwan, desainer disabilitas yang berhasil menjadi perancang busana event America's Next Top Model.
"Selain menjadi penyejuk jiwa, anak merupakan masa depan peradaban bangsa. Hal ini menunjukkan kuatnya korelasi antara upaya perlindungan anak dengan upaya memajukan bangsa dan negara. Karena itu sangat penting bagi anak-anak Indonesia bisa lahir, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan sosial yang sehat," ujar Bamsoet.
Pemerhati Kesehatan Anak dari UNICEF Indonesia Ali Aulia Ramly selama pandemi Covid-19 ada dampak kepada anak.
"Salah satu dampak dari pandemi ini, termasuk pembatasan sosial, adalah tekanan bagi anak-anak. Muncul rasa takut yang berlebihan karena diceritakan tentang pandemi ini, apa dampaknya," ujar Ali, Senin (20/7/2020) lalu.
Dia mengambil contoh peristiwa dunia seperti perang atau bahkan wabah ebola, anak-anak terutama remaja akan merasakan depresi karena terjadi isolasi.
"Sejumlah studi ini mengonfirmasi hal tersebut, dan itu bukan hanya ketika fase isolasi, tapi juga bisa berlangsung lebih lama dari fase isolasi. Sayangnya di Indonesia studi-studinya masih terbatas dan skalanya kecil, tetapi itu menunjukkan bahwa ada dampak termasuk depresi karena situasi seperti ini," lanjutnya. (tribun network/yud/mam)