Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD: Rancangan Perpres Pelibatan TNI Atasi Terorisme Sudah Jadi dan Sudah ke DPR

Mahfud MD juga mengatakan pemerintah juga telah berdiskusi dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Mahfud MD: Rancangan Perpres Pelibatan TNI Atasi Terorisme Sudah Jadi dan Sudah ke DPR
Capture YouTube Tempodotco
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam sesi wawancara bertajuk 'Djoko Tjandra dan Mafia Hukum Kita' bersama media Tempo, Sabtu (18/7/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menkopolhukam Mahfud MD mengungkapkan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pelibatan TNI untuk mengatasi terorisme sudah selesai.

Mahfud MD juga mengatakan pemerintah juga telah berdiskusi dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Baca: Skema Pembayaran Gaji ke-13 PNS/TNI Polri, Bakal Cair Bulan Agustus 2020

Hal tersebut disampaikan Mahfud ketika berkunjung ke Markas Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu (29/7/2020).

"Rancangannya (Perpres Pelibatan TNI dalam Mengatasi Aksi Terorisme) sudah jadi, sudah ke DPR, perdebatan cukup seru. Kita juga sudah bicara dengan sejumlah kalangan, termasuk teman-teman LSM," kata Mahfud dalam keterangan yang disampaikan Tim Humas Kemenko Polhukam pada Kamis (30/7/2020).

"Bahwa teror itu bukan urusan hukum semata, tidak semuanya diselesaikan hanya oleh polisi,” ucap Mahfud. 

Meski begitu, Mahfud mengatakan masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dan diharmonisasikan.

Berita Rekomendasi

Ia pun optimis sebentar lagi DPR akan segera memproses Perpres tersebut.

"Akhirnya semuanya memahami. Saya sudah ditugaskan Presiden mengharmoniskan. Tinggal beberapa yang perlu diperbaiki. Dalam waktu tidak lama DPR segera memproses," kata Mahfud.

Mahfud juga yakin pasukan elit TNI memiliki kemampuan penanggulangan terorisme.

Menurutnya, rugi jika kemampuan tersebut tidak dimanfaatkan negara untuk mengatasi terorisme.

"Kalau kita lihat, akan sangat rugi kalau ada pasukan hebat tidak digunakan untuk mengatasi terorisme. Denjaka, Kopassus dan pasukan elite lainnya, punya kemampuan penanggulangan terorisme, tentu sesuai dengan skala, jenis kesulitan, dan situasi tertentu,” kata Mahfud.

Dalam kunjungannya ke Mako Marinir, Mahfud juga sempat menyaksikan demo kendaraan tempur yang dimiliki Marinir di lapangan Brigif-1.

Setelahnya Mahfud berserta rombongan melakukan tour facility menuju Detasemen Jalamangkara (Denjaka).

Sesampainya di Denjaka, Menko Mahfud disuguhi demo kekuatan yang dimiliki para prajurit Denjaka serta meninjau berbagai alat dan senjata yang dipakai pasukan khusus tersebut.

Mahfud juga mengapresiasi Denjaka karena sejak berdirinya, pasukan khusus antiteror yang dimiliki TNI Angkatan Laut (AL) telah banyak terlibat dalam tugas khusus anti teror yang berlangsung di wilayah perairan baik di Indonesia maupun di perairan mancanegara.

Sebelumnya, kepada Menko Polhukam, Komandan Korps Marinir, Mayjen TNI Suhartono melaporkan satuan prajurit pasukan khusus di AL itu telah sukses dalam menghalau sejumlah aksi teror.

Pertama, yakni operasi Aru Jaya tahun 1992 yakni Marinir berhasil mengusir Kapal Lusitania Expresso, kapal feri berbendera Portugis tengah berlayar menuju Dili, Timor Timur (sekarang Timor Leste).

Kapal milik perusahaan AA Rocha Cabecas ini disewa kelompok aktivis antiintergrasi Timor Timur terhadap Indonesia pada 23 Januari 1992.

Kapal berbobot 1.662 ton melaju dengan kecepatan 15 knot membawa 73 aktifis NGO dari 18 negara, termasuk mantan Presiden Portugal, Antonio Ramlho Eanes, serta 56 wartawan dari enam negara.

Pelayaran tersebut disebut memiliki misi provokasi internasional menyusul insiden Santa Cruz.

Selain itu Suhartono mengungkap kesuksesan pasukan khusus TNI AL bersama pasukan elit dari matra lainnya berhasil membuat bajak laut alias perompak Somalia kocar-kacir.

Waktu itu, pasukan elit TNI berhasil membebaskan WNI yang disandera bajak laut Somalia.

Pasukan elit TNI juga memburu perompak Somalia setelah kapal MV Sinar Kudus yang dioperasikan PT Samudera Indonesia dibajak di perairan Laut Arab pada 16 Maret 2011 silam.

"Saya sangat bangga kepada prajurit Denjaka baik yang bertugas di dalam maupun di luar negeri. Karena selain menjadi prajurit yang perkasa dan disegani dunia, Denjaka telah menorehkan prestasi gemilang baik penumpasan pemberontakan di dalam negeri, operasi pembebasan sandera di mancanegara, dan penumpasan aksi ekstrimis," papar Mahfud dalam sambutannya di depan pasukan khusus Denjaka.

Baca: Mahfud MD: Omnibus Law Ciptaker Bisa Basmi Budaya Suap dalam Birokrasi

"Sederet prestasi ini membanggakan dan mengharumkan nama Indonesia di mata dunia," katanya.

Mahfud pun berharap, kualitas pasukan khusus yang mumpuni tersebur diberdayakan dengan pelibatan pasukan khusus dalam menangani aksi-aksi terorisme.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas