Dilaporkan atas Dugaan Pembohongan Publik, Hadi Pranoto Siap Datang Jika Diperiksa Polisi
- Hadi Pranoto mengaku siap jika dirinya dipanggil polisi untuk diperiksa terkait dugaan kebohongan publik.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR BARAT - Hadi Pranoto mengaku siap jika dirinya dipanggil polisi untuk diperiksa terkait dugaan kebohongan publik.
Seperti diketahui, Ketua Umum Cyber Indonesia, Muannas Alaidid melaporkan musisi Anji dan Hadi Pranoto ke Polda Metro Jaya dilaporkan atas dugaan penyebaran berita bohong.
Laporan berdasarkan konten YouTube musisi Anji yang menampilkan hasil wawancara dengan seorang yang disebut professor bernama Hadi Pranoto berbuntut panjang. Keduanya
Dalam wawancara iniHadi Pranoto disebut sebagai profesor yang mengklaim telah temukan obat Covid-19
Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) pun menilai pernyataan Hadi Pranoto dinilai berpotensi melakukan pembohongan publik oleh
Bahkan IDI dikabarkan meminta bantuan polisi untuk mengusut tuntas klaim penemuan ramuan penyembuh Covid-19 oleh Hadi Pranoto yang jadi buah bibir ini.
Baca: Fakta-fakta Kasus Video Anji & Hadi Pranoto, Dilaporkan ke Polisi Hingga Ditanggapi Wakil Ketua IDI
Baca: Gelar Profesor Bak Misteri, Hadi Pranoto Ogah Bahas Pendidikan, Anggap Saja Saya Gak Sekolah
"Saya pasti akan datang. Tapi saya kan tidak tahu yang dirugikan IDI dari saya itu apa. Saya enggak tahu," kata Hadi Pranoto dalam jumpa pers di Rumah Makan Leuit Ageung, Bogor Barat, Kota Bogor, Senin (3/8/2020).
Dia juga mengaku bahwa dirinya tidak paham soal kenapa dia disebut-sebut diduga melakukan pembohongan dan penipuan kepada publik.
"Penipuan dalam bentuk apa ya, saya gak paham juga. Karena gini, orang yang setelah dikasih herbal ini yang sudah positif itu sembuh semua. Kebohongannya dimana, saya gak tahu," kata Hadi.
Hadi mengatakan bahwa lembaga terkait seperti IDI dipersilahkan jika ingin melakukan uji klinis.
Baca: Usai Videonya Soal Obat Covid-19 Dihapus, Kini Anji dan Hadi Pranoto Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Baca: Mengaku Bukan Dokter, Hadi Pranoto: Saya Bagian dari Tim Riset Independen
Hadi mengaku bersedia membuang semua obat herbalnya itu jika terbukti tidak bermanfaat untuk pasien Covid-19.
"Jadi kalau memang mau diluruskan, diuji kliniskan, ya mari bersama-sama. Sama seperti IDI menerima vaksin dari China, itu kan juga dilakukan uji klinis. Bedanya kita itu kan barang herbal, sama seperti kita makan lontong, ketoprak, kan kandungannya banyak sekali. Masa itu harus diriset dulu kemudian ditanyakan BPOM-nya mana, kalau begitu jamu gendong enggak boleh dong," ungkap Hadi.
Bukan Anggota IDI