Perjalanan Prabowo Kembali Terpilih Sebagai Ketum Gerindra: Calon Tunggal yang Didukung 34 Provinsi
Sebelum kembali terpilih sebagai ketua umum, Prabowo telah ditetapkan sebagai calon tunggal dalam kongres tersebut.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prabowo Subianto kembali dikukuhkan sebagai ketua umum sekaligus ketua dewan pembina Partai Gerindra.
Pengukuhan Prabowo tersebut dilakukan saat Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020) kemarin.
Sidang KLB yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani itu menetapkan Prabowo sebagai ketua umum partai berlambang kepala garuda itu untuk periode 2020-2025.
"Atas nama pimpinan sidang Kongres Luar Biasa, kami mengucapkan syukur alhamdulillah dan memberikan syukur dan doa kepada Pak Prabowo Subianto untuk memimpin kami kembali selama lima tahun," kata Muzani dalam video yang diterima Kompas.com dari pengurus DPP Partai Gerindra seperti dikutip Tribunnews.
Baca: POPULER Nasional: 163 Wilayah Zona Kuning Diizinkan Buka Sekolah | Prabowo Ketum Gerindra 2020-2025
Calon Tunggal
Sebelum kembali terpilih sebagai ketua umum, Prabowo telah ditetapkan sebagai calon tunggal dalam kongres tersebut.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade, penetapan itu dilakukan saat rapat pimpinan daerah yang diadakan di seluruh provinsi di Indonesia pada Februari lalu.
"Di rapimda itu, 34 provinsi sudah berkirim surat untuk mendukung Pak Prabowo kembali menjadi Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina," kata Andre.
Setelah itu, DPP Partai Gerindra menyelenggarakan rapat pimpinan nasional secara virtual pada 4 Juni 2020 lalu.
Disebutkan Andre, 34 DPD se-Indonesia sepakat menggelar KLB untuk menetapkan kembali Prabowo sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina.
Melihat aspirasi tersebut, Muzani kemudian melayangkan surat kepada Prabowo untuk menyelenggarakan KLB.
"Ketua Dewan Pembina, Pak Prabowo menyetujui. Akhirnya DPP mengeluarkan surat keputusan untuk pelaksanaan KLB yang dilaksanakan Sabtu 8 Agustus hari ini," ujarnya.
Baca: Kader Gerindra Minta Prabowo Maju Pilpres 2024, Pengamat Sebut Elektabilitasnya Sudah Memudar
Adapun agenda KLB kemarin terdiri atas lima sidang pleno.
Pleno pertama untuk mengesahkan agenda sidang, pemilihan dan pengesahan pimpinan sidang, serta pengesahan tata tertib persidangan.
Pleno kedua untuk mendengar laporan pertanggungjawaban (LPJ) DPP yang disampaikan Prabowo, kemudian DPD Partai Gerindra akan menjawab atau mengajukan pendapatnya mengenai LPJ DPP.
Pleno ketiga untuk memilih Ketua Umum DPP Partai Gerindra periode 2020-2025 dengan terlebih dahulu mendengarkan risalah Rapimnas 4 Juli lalu, bahwa Prabowo Subianto ditetapkan sebagai calon tunggal.
"Bahwa tidak ada nama lain yang diusulkan. Itu akan dibacakan, lalu pendapat Pak Prabowo apakah menerimanya atau tidak. Kalau memang menerima, alhamdulillah. Beliau akan kami tetapkan menjadi Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina 2020-2025," kata Andre.
Pleno berikutnya untuk mendengarkan pidato ketua umum dan ketua dewan pembina terpilih.
Terakhir, pleno yang berisi agenda untuk membahas rekomendasi-rekomendasi dan penetapan.
Baca: Prabowo Akan Isi Struktur Pengurus DPP Partai Gerindra dengan Kader Berusia di Bawah 50 Tahun
Pesan Prabowo
Sementara itu, usai kembali ditetapkan sebagai ketua umum, Prabowo menyatakan siap mengembang amanah yang diberikan.
"Kalau itu memang permintaan Kongres Luar Biasa ini, saya menyatakan siap menerima," kata Prabowo.
Menteri Pertahanan itu mengaku cukup bangga dengan militansi kader Gerindra.
Ia mengatakan, saat didirikan pada 2008 lalu, tidak sedikit pihak yang awalnya meremehkan Gerindra.
Namun, menurut dia, kader Gerindra menjawab keraguan itu dengan menunjukkan sikap pantang menyerah.
"Kalau saya lihat tampang kalian ini, 12 tahun lalu kita diremehkan. Dulu ada yang bilang, apa itu Gerindra, Gerindri, ya kan?" ujar Prabowo.
"Tapi dengan semangat, rawe-rawe rantas malang-malang putung, dengan semangat tidak mengenal menyerah, dengan semangat kegembiraan, dengan optimisme, kita jalan terus," imbuh dia.
Ia menambahkan, menjelang penyelenggaraan pemilihan umum atau pemilu, biasanya banyak partai yang mulai bermunculan.
Namun, sedikit dari yang muncul kemudian menghilang.
Namun, hal itu berbeda dengan Gerindra yang sudah lebih dari satu dekade ikut dalam panggung politik Tanah Air.
"Ada partai yang banyak muncul, cepat hilang juga. Partai kita mantap. Lahirnya pun mendadak, kita dirikan dengan cepat, dengan pembangunan yang dari bawah tapi juga dengan suatu arah yang jelas," kata Prabowo.
Baca: Diberi Waktu 30 Hari Susun Pengurus Baru, Prabowo Tunjuk Ahmad Muzani Jadi Sekjen Partai Gerindra
Meski begitu, ia mengingatkan, agar kader Gerindra tidak sombong.
Ia pun berharap agar kader Gerindra bukan menjadi politisi biasa.
Setiap kader harus memiliki kesadaran untuk membangun Indonesia dengan cara yang benar, baik di legislatif maupun eksekutif.
"Saya berharap dari awal kita bukan jadi partai biasa. Kalian tidak boleh jadi politisi biasa, kalian merebut kursi politik (harus) benar. Harus. Eksekutif, legislatif. Untuk membuat perubahan demi perbaikan nasib rakyat, demi membangun kekuatan bangsa Indonesia," ujar Prabowo. (Kompas.com/Dani Prabowo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Balik Prabowo Kembali Pimpin Gerindra..."