Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Kapolresta Solo Kena Pukul Oknum Ormas Saat Berusaha Melindungi Korban yang Diserang

Andy mengaku tidak mengingat berapa jumlah pukulan yang mengenai dirinya saat mengevakuasi korban.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Cerita Kapolresta Solo Kena Pukul Oknum Ormas Saat Berusaha Melindungi Korban yang Diserang
TribunSolo.com/Agil Tri
Kapolresta Solo, Kombes Pol Andi Rifai saat konfrensi pers di Mapolres Solo, Senin (10/2/2020). 

"Mereka bubarnya setelah Isya, semua pada meninggalkan lokasi kejadian, meski begitu, ada satu dua personel masih berkeliling," ucap warga tersebut.

Suasana acara keluarga di Pasar Kliwon yang dibubarkan sekelompok orang, Sabtu (8/8/2020)
Suasana acara keluarga di Pasar Kliwon yang dibubarkan sekelompok orang, Sabtu (8/8/2020) (istimewa)

Kapolres Dipukul

Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai sempat kena pukul oknum ormas saat berusaha mengevakuasi korban di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon.

"Waktu berupaya melindungi korban, mereka (oknum ormas) sempat memukul saya," kata Andy.

"Namun, saya tetap bertahan mengamankan korban," tambahnya.

Andy mengaku tidak mengingat berapa jumlah pukulan yang mengenai dirinya saat mengevakuasi korban.

"Saya tidak ingat," ujarnya.

BERITA TERKAIT

"Waktu itu kita sampaikan korban akan ke luar rumah, tetapi pada saat perjalanan di tengah jalan dicegat dan saya berusaha melindungi korban," ujar Andy.

Baca: Detik-detik Ormas Serang Acara Pernikahan, 3 Luka, Kapolresta Solo Kena Pukul: Saya Tidak Lihat

Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah H Sholahuddin Aly atau Gus Sholah menyampaikan serangan tersebut sebagai bentuk main hakim sendiri.

"Kami mengecam tindakan brutal dan main hakim sendiri oleh sekelompok orang di Solo," tegas Gus Sholah.

Menurut Gus Sholah, segala persoalan mestinya diselesaikan melalui jalur hukum yang ada. Itu mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara hukum.

Oleh karenanya, GP Ansor mendesak pihak kepolisian untuk menindak tegas siapapun yang terlibat dalam aksi penyerangan itu.

Itu demi menjaga kepercayaan publik pada aparat penegak hukum.

"Kami mendesak kepolisian menindak tegas para perusuh itu," kata dia.

"Kami juga mendorong aparat menjamin rasa aman pada siapapun warga Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan adat yang tidak melanggar norma yang berlaku," tegasnya.

Terpisah, Ketua PC GP Ansor Kota Solo, Arif Sarifudin menambahkan, pihaknya prihatin dengan aksi anarkisme yang terjadi di Mertodranan itu.

"Kami mengecam tindakan anarkis ini," ucap dia.

"Kita mendorong aparat kepolisian untuk segera menindak tegas pelakunya," tambahnya.

Arif berharap masyarakat untuk tidak terpancing dengan provokasi yang diberikan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Kita jaga Kota Solo agar tetap aman dan kondusif, terlebih menjelang Pilkada 2020," ucapnya.(tribun network/adi/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas