Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Kemesraan Megawati dan Prabowo Saat Ini Belum Tentu Berlanjut hingga 2024

Kemesraan yang ditampilkan Megawati-Prabowo saat ini belum tentu berlanjut hingga Pilpres 2024.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat: Kemesraan Megawati dan Prabowo Saat Ini Belum Tentu Berlanjut hingga 2024
Kompas TV
Prabowo dan Megawati. (Foto dokumentasi). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kader Partai Gerindra meminta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju kembali dalam Pilpres 2024 mendatang.

Permintaan itu muncul saat Kongres Luar Biasa (KLB) Gerindra, Sabtu (8/8/2020) lalu.

Lantas bagaimana peluang Gerindra untuk berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) di Pilpres 2024?

Mengingat dalam KLB, Ketua Umum Partai PDIP Megawati Soekarnoputri diundang dan memberikan sambutan secara virtual.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta Ujang Komarudin mengatakan kemesraan yang ditampilkan Megawati-Prabowo saat ini belum tentu berlanjut hingga Pilpres 2024.

"Kemesraan Megawati dan Prabowo saat ini belum tentu berlanjut hingga 2024. Karena politik itu sifatnya cair dan dinamis, semua masih serba kemungkinan," ujar Ujang, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (10/8/2020).

Baca: Kader Gerindra Desak Prabowo Maju Pilpres 2024, Ahmad Muzani: Akan Diputuskan 1 Tahun Sebelumnya

Menurut Ujang, hadirnya Megawati secara virtual dan memberikan sambutan dalam KLB Partai Gerindra hanyalah hal biasa.

Berita Rekomendasi

Bukan sesuatu yang luar biasa, karena keduanya --baik Gerindra dan PDIP-- saat ini sama-sama berada di barisan koalisi pemerintah.

Selain itu, dia menilai sejarah sudah membuktikan hubungan antara Megawati-Prabowo kerap berubah-ubah seiring berjalannya waktu.

"Dalam sejarah sudah kita buktikan, kemesraan Megawati dan Prabowo itu naik-turun dan panas-adem," kata dia.

Ujang mencontohkan ketika keduanya berpasangan sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2009 silam. Mereka maju untuk melawan Susilo Bambang Yudhoyono dan Budiono, namun pada akhirnya kalah.

Selepas itu, keduanya membuat perjanjian dimana Megawati akan mendukung mantan Danjen Kopassus tersebut sebagai capres di Pilpres 2014.

"Tapi faktanya, Megawati dukung Jokowi. Kemudian 2019 juga Megawati dukung Jokowi. Setelah ada rekonsiliasi baru Megawati dan Prabowo mesra kembali hingga saat ini," kata dia.

"Jadi untuk ke depan belum tentu (saling berkoalisi). Karena tergantung dinamika politik yang berkembang dan tergantung kepentingan politik masing-masing," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas