R80 Dihapus dari Proyek Jokowi, Ilham Habibie : Kami Tidak Bisa Penuhi Target
Ilham mengatakan, semua PSN harus diselesaikan dalam kurun waktu empat tahun atau tahun 2024.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Putra Sulung BJ. Habibie, Ilham Habibie mengungkap alasan Proyek pengembangan pesawat 80 penumpang (R80) dihapus dari proyek strategis nasional (PSN) pemerintah 2020-2024 Joko Widodo (Jokowi).
Ilham mengatakan, semua PSN harus diselesaikan dalam kurun waktu empat tahun atau tahun 2024.
Sementara, dalam pembuatan pesawat membutuhkan waktu yang lama, sehingga tidak memenuhi target penyelesaian.
Baca: Ilham Habibie: Industri Penerbangan Merupakan Tulang Punggung Ekonomi Indonesia
"Tidak bisa memenuhi empat tahun untuk pembuatan pesawat butuh waktu lama, jadi harus keluar," ujar dia dalam sebuah diskusi daring, Rabu (12/8/2020).
Meski demikian, Komisaris Utama PT Regio Aviasi Industri itu mengatakan, pemerintah tetap mendukung pengembangan R80.
Dukungan tersebut dalam bentuk mencarikan investor strategis.
"Selain itu melalui peran Kementerian Riset dan Teknologi / Badan Riset dan Inovasi Nasional," ungkap Ilham.
Baca: Hakteknas 2020, Ilham Habibie: 25 Tahun Lalu Indonesia Buat Pesawat Sendiri
Ilham menegaskan, sejak awal pengembangan R80 pihaknya tidak menggandalkan pendanaan dari pemerintah.
"Sebelum atau sesudah dihapus tidak sepersen pun menggunakan uang pemerintah. Kami swasta jadi kami mandiri," tutur Ilham.
Sejauh ini, R80 ujar Ilham, masih berada dalam tahapan penyusunan proposal anggaran.
"Belum bisa dipastikan kapan dimulai prototype-nya, karena juga situasi covid-19, industri penerbangan sedang parah-parahnya. Kami masih menyusun proposal anggarannya," imbuh dia.
R80 merupakan pesawat yang dirintis oleh Presiden ke-3 BJ Habibie melalui bendera swasta PT Regio Aviasi Industri (RAI). R80 sebagai penerus pengembangan pesawat N250 yang tertunda saat krisis 1998.