Dapat Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Fahri Hamzah Tidak Akan Berhenti Kritik Presiden
Fahri Hamzah mengatakan penghargaan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dari Presiden Joko Widodo tidak akan membuatnya berhenti mengkritik pemerintah.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Politikus partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan penghargaan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan membuatnya berhenti mengkritik pemerintah.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mendapatkan Bintang Mahaputra Nararya dari Presiden Jokowi yang secara resmi diberikan di Istana negara, Kamis (16/8/2020).
"Ini bukan berarti saya berhenti mengkritik. Saya akan terus mengkritik karena Presidennya menghargai kritik," kata Fahri Hamzah.
Baca: Maruarar: Justru Jokowi Salah Kalau Tidak Beri Penghargaan ke Fahri dan Fadli Karena Beda Politik
Menurut Fahri, Presiden memberikan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan sebagai kepala negara yang diatur dalam undang-undang.
Salah satu poin dari pemberian penghargaan tersebut yakni berbeda pandangan bukan berarti bermusuhan.
"Saya kira ini poin poin yang harus dirayakan sebab di bawah sering muncul gerakan gerakan yang nampak seperti kita tidak bersatu. Kesan kesan itulah yang harusnya ditonjolkan presiden sebagai kepala negara dalam situasi Covid-19 dimana kita harus bersatu menghadapi kemungkinan kemungkinan yang ada," katanya.
Baca: Selain Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Ini Daftar Penerima Bintang Mahaputra Nararya 2002 - 2019
Apalagi menurut Fahri Hamzah, Presiden menyatakan sangat menghormati kritik.
Hal tersebut menjadi pembelajaran bagi siapapun untuk menghormati kritik.
"Kalau Presiden saja menghormati kritik harusnya yang lain juga menghormati kritik," katanya.
Saat Fahri Hamzah dan Fadli Zon Mendapatkan Tanda Bintang Kehormatan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan tanda bintang kehormatan kepada politikus Gerindra Fadli Zon dan Fahri Hamzah di Istana Negara, Kamis, (13/8/2020).
Penganugerahan tersebut mendapatkan kritik banyak pihak karena menilai Fadli dan Fahri kerap menentang kebijakan Presiden Jokowi.
Usai acara penganugerahan tanda jasa dan tanda kehormatan kepada 53 orang termasuk di dalamnya Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Presiden lantas menjelaskan alasan penganugerahan kepada dua kritikus tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.