Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Jawab Pro Kontra Bintang Tanda Jasa untuk Fahri Hamzah dan Fadli Zon: Inilah Negara Demokrasi

Jokowi menjawab kontroversi pemberian bintang tanda jasa untuk Fahri Hamzah dan Fadli Zon.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
zoom-in Jokowi Jawab Pro Kontra Bintang Tanda Jasa untuk Fahri Hamzah dan Fadli Zon: Inilah Negara Demokrasi
Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma'ruf Amin dan Mantan Wakil Ketua DPR RI di Istana Negara Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemberian bintang tanda jasa untuk politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon menuai pro kontra masyarakat.

Hal ini lantaran kedua politikus tersebut dikenal seringkali memberikan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menjawab kontroversi yang muncul di tengah masyarakat, Presiden menegaskan, berbeda dalam politik bukan berarti bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara.

Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma'ruf Amin dan Mantan Wakil Ketua DPR RI di Istana Negara Jakarta.
Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma'ruf Amin dan Mantan Wakil Ketua DPR RI di Istana Negara Jakarta. (Sekretariat Presiden)

Ia pun menilai, kritik yang dilontarkan oleh Fahri Hamzah maupun Fadli Zon selama ini merupakan bentuk dari demokrasi.

"Kalau misal ada pertanyaan mengenai Pak Fahri Hamzah, kemudian Pak Fadli Zon, ya berlawanan dalam politik, berbeda dalam politik, bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara," kata Jokowi, seperti yang dilansir Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (13/8/2020).

"Ya inilah yang namanya negara demokrasi," sambungnya.

Baca: Dapat Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Fahri Hamzah Tidak Akan Berhenti Kritik Presiden

Jokowi juga menegaskan, bintang tanda jasa yang diberikan untuk Fahri Hamzah dan Fadli Zon merupakan hasil dari pertimbangan matang Dewan Tanda Gelar dan Jasa.

Berita Rekomendasi

"Penghargaan ini diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara dan ini lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang oleh dewan tanda gelar dan jasa, jadi pertimbangannya sudah matang," tegasnya.

"Saya berteman baik dengan Pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan Pak Fadli Zon, jadi ya inilah Indonesia," sambung Presiden.

Dikutip dari Kompas.com, Jokowi menganugerahkan bintang tanda jasa kepada 53 tokoh yang dianggap banyak berjasa bagi Indonesia.

Sesuai yang sudah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Fadli Zon dan Fahri Hamzah turut menjadi penerima bintang tanda jasa ini.

Fadli Zon dan Fahri Hamzah mendapat penghargaan atas jasanya selama menjabat wakil ketua DPR 2014-2019.

Baca: Terima Penghargaan Bintang Mahaputera Nararya dari Jokowi, Ini Kata Fadli Zon

Selain itu, tanda jasa ini diberikan kepada 22 tenaga kesehatan yang gugur dalam menangani pandemi Covid-19.

Upacara penganugerahan tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/8/2019).

Bintang tanda jasa dianugerahkan kepada para penerima dengan berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 51, 52, dan 53/TK/TH 2020 tanggal 22 Juni 2020 dan Nomor 79, 80, dan 81/TK/TH 2020 tanggal 12 Agustus 2020 yang dibacakan oleh Sekretaris Militer Presiden, Mayjen TNI Suharyanto.

Penerima Bintang Mahaputera Naraya

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyebutkan Fahri Hamzah dan Fadli Zon mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Nararya.

Hal itu Mahfud MD sampaikan melalui cuitan di akun Twitternya, @mohmahfudmd.

"Dlm rangka HUT Proklamasi RI ke 75, 2020, Presiden RI akan memberikan bintang tanda jasa kpd beberapa tokoh dlm berbagai bidang.

Fahri Hamzah @Fahrihamzah dan Fadli Zon @fadlizon akan mendapat Bintang Mahaputra Nararya.

Teruslah berjuang utk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara," tulis Mahfud MD.

Baca: Momen Saat Fahri Hamzah dan Fadli Zon Mendapatkan Tanda Bintang Kehormatan dari Jokowi

Selain Fahri Hamzah dan Fadli Zon, sejumlah tokoh juga pernah mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Nararya sebelumnya.

Dilansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara, terdapat sejumlah tokoh yang pernah menerima tanda jasa.

Berikut daftar penerima Bintang Mahaputra Nararya dari tahun 2002 hingga 2019, seperti yang dirangkum Tribunnews.com:

2002

Arifin
Ajudan Wakil Presiden (Drs. Moh. Hatta)

Teuku Jacob, Prof. Dr.
Profesor Emiritus Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Tji Agus Kiemas, S.H.
Tokoh Pejuang dari Sumatera Selatan dan Pegawai Tinggi Departemen Perdagangan tahun 1957-1967

Umar Kayam, Prof. Dr.
Terakhir Budayawan/Guru Besar pada Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

2005

Abdul Qoyum Tjandranegara, H., Ir., Drs., Ing. Ec.
Mantan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (Januari 2002 - Agustus 2004)

Darwin Karyadi, Prof., Dr., dr.
Perintis dan Pelopor Peneliti Gizi di Indonesia

Sutaryo Supadi, M.Sc.
Mantan Deputi Bidang Penelitian Pengembangan Industri Nuklir dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (1986-1994)

2007

Siti Faizah Soenoto Rivai, Prof.
Guru Besar Jurusan Sastra Indonesia pada Universias Degli Studi di Napoli

2009

Herudi Kartowisastro, Ir.
Mantan Kepala Badan Standardisasi Nasional dan Mantan Kepala Pusat Peragaan IPTEK

Mustopadidjaja, AR., PROF., Dr., S.E., MPIA.
Tenaga Ahli Menteri Negara PPN/BAPPENAS

2010

Alexius Impurung Mendur
Pejuang Perintis Kemerdekaan RI/Foto Jurnalistik Masa Fevolusi

Frans Soemarto Mendur
Pejuang Perintis Kemerdekaan RI/Foto Jurnalistik Masa Revolusi

2013

Kolonel Ckm dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad
Kepala Instalasi Radiologi Gatot Subroto

2014

Hasan Bisri, S.E., M.M.
Anggota BPK RI 2004-2009 dan 2009-2014 dan Wakil Ketua BPK RI 2011-2014

Drs. Sapto Amal Damandari, Ak.
Anggota II BPK RI 2007-2012 dan 2013-2017

Lambock V. Nahattands, S.H., M.H.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Periode 2011 – 2014 dan Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara tmt 28 April 2014 – sekarang

Prof. Dr. Lukman Hakim, M.Sc., Ph.D., Apt.
Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Periode 2010 - sekarang

Sri Redjeki Chasanah Soedarsono
Aktivis Bidang Kesejahteraan Sosial, Pendidikan, Kesehatan, dan Kemanusiaan

Dr. Moermahadi Soerja Djanegara, S.E., Ak., M.M..,C.P.A.
Anggota I BPK RI 2009 - 2014

Dr. Ali Masykur Musa, M.Si., M.Hum.
Anggota IV BPK RI 2009 - 2014

Dr. Agung Firman Sampurna, S.E., M.Si.
Anggota V BPK RI 2012 - 2017

Drs. Bahrullah Akbar, B.Sc., S.E., M.B.A.
Anggota VII BPK RI 2011 - 2014

Agus Joko Pramono, M.Acc., Ak.
Anggota BPK RI tmt 27 Juli 2013 s.d. 2018

Drs. A. Tanribali Lamo, S.H.
Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri tmt 31 Desember 2008 s.d sekarang

2019

Arifin Panigoro
Pendiri dan Penasehat PT. Medco Energi Internasional

Sofjan Wanandi
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden RI

Tengku Nasaruddin Said Effendy
Akademisi dan Budayawan

DR. HJ. Siti Maryam M. Salahuddin, S.H.
Ilmuwan Kebudayaan Daerah Bima

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta/Febia Rosada) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas