Anggaran Kesehatan 2021 Rp169,7 Triliun, Salah Satunya untuk Pengembangan dan Pengadaan Vaksin
Indonesia mengembangkan vaksin sendiri bernama vaksin merah putih, selain vaksin hasil kerjasama dengan Sinovac Tiongkok.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah mengalokasikan anggaran Kesehatan sebesar Rp169,7 triliun dalam RAPBN 2021.
Hal itu disampaikan Presiden dalam pidato RUU APBN Tahun Anggaran 2021 dan Nota Keuangan di Gedung Nusantara DPR RI, Jumat (14/8/2020).
"Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp169,7 triliun atau setara 6,2% APBN," kata Presiden.
Anggaran tersebut diarahkan terutama untuk peningkatan dan pemerataan dari sisi supply, serta dukungan untuk pengadaan vaksin. Selain itu untuk meningkatkan nutrisi ibu hamil dan menyusui, balita, penanganan penyakit menular, serta akselerasi penurunan stunting; perbaikan efektivitas dan keberlanjutan program jaminan kesehatan nasional.
Baca: Ketua DPR Berharap Anggaran Kesehatan 2021 Fokus Tanggulangi Covid-19
"Serta penguatan pencegahan, deteksi, dan respons penyakit, serta sistem kesehatan terintegrasi," katanya.
Untuk diketahui dalam menghadapi Pandemi Covid-19, Indonesia mengembangkan vaksin sendiri bernama vaksin merah putih, selain vaksin hasil kerjasama dengan Sinovac Tiongkok.
Pengembangan vaksin merah putih tersebut seluruhnya dilakukan di Indonesia dan berasal dari virus Corona atau SARS-CoV-2 yang menyebar di Indonesia.
"Kita telah 3 bulan ini mengembangkan vaksin sendiri dari isolated yang dikembangkan dari Covid-19 yang beredar di Indonesia," kata Presiden saat meninjau penyuntikan perdana uji klinik tahap tiga vaksin Sinovac di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Bandung, Jawa Barat, Selasa, (11/9/2020).
Pengembangan vaksin lokal Merah Putih tersebut dilakukan oleh sejumlah lembaga diantaranya, lembaga Eijkman, BPPT, LIPI, BP POM, Menristek dan sejumlah universitas.
"Kita harapkan vaksin Merah Putih ini segera selesai dan diperkirakan ini bisa diselesaikan di pertengahan tahun 2021," katanya.
Presiden mengatakan selain vaksin Sinovac hasil kerjasama dengan Tiongkok dan vaksin lokal merah putih, Pemerintah juga menjalin kerjasama dengan sejumlah negara dalam pengembangan dan pengadaan vaksin. Diantaranya dengan Uni Emirat Arab dan Korea Selatan.
"Saya rasa kita membuka diri dalam rangka secepat-cepatnya untuk melakukan vaksinasi bagi seluruh rakyat indonesia saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Kita optimis dengan segera ditemukan vaksin ini kita bisa segera melakukan vaksinasi kepada seluruh rakyat," pungkas Presiden.