Penjelasan Lengkap Mumtaz Rais soal Ribut-ribut dengan Wakil Ketua KPK di Atas Pesawat
Mumtaz mengatakan, perdebatan dengan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango terjadi karena kesalahpahaman.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais angkat bicara terkait keributan yang dialaminya di pesawat beberapa waktu lalu.
Mumtaz mengatakan, perdebatan dengan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango terjadi karena kesalahpahaman.
Putra Amien Rais ini juga membantah membentak pramugari.
Baca: Mumtaz Rais: Saya Memohon kepada Pak Nawawi, karena Tindakan Saya yang Tidak Pantas
Baca: Akui Bukan Contoh yang Baik, Mumtaz Rais, Putra Amien Rais Minta Maaf Usai Cekok di Pesawat Garuda
"Soal berita yang sudah beredar di beberapa media online mengenai isi yang mana saya ditegur lebih dari dua kali, terus saya membentak dan marah-marah, itu jelas salah," ujar Ahmad Mumtaz Rais saat dihubungi, Sabtu (15/08/2020).
Menurut Mumtaz, pembicaraan antara dirinya dan awak kabin pesawat berjalan dengan baik.
Baca: Mumtaz Rais: Saya Memohon Maaf Atas Kegaduhan di Dalam Pesawat Garuda
Para awak kabin bersikap sopan kepadanya. Ia pun mengapresiasi sikap pramugari itu.
"Jadi tidak ada itu marah-marah antara saya dengan awak kabin. Memang ada kesalahpahaman antara Bapak Nawawi sama saya, jadi ini personal antara penumpang dengan penumpang, kebetulan memang persoalan telepon itu," ungkapnya.
Mumtaz menjelaskan, pramugari mendatanginya yang sedang menelepon saat pesawat sedang mengisi bahan bakar, bukan boarding.
Pramugari itu menyarankan Mumtaz pindah ke bagian depan agar mendapatkan sinyal yang lebih baik.
"Itu lagi refeuling, bukan boarding ya itu harus dikoreksi, jadi kalau telepon boleh gitu lho. Kalau mau lebih jelas, malah ke depan saja, begitu kata beliau (pramugari)," jelasnya.
Kebetulan, percakapan Mumtaz lewat telepon hampir selesai. Ia pun langsung mengakhiri panggilan telepon itu.
Mumtaz tak menyalahkan Nawawi yang menegurnya saat itu. Mungkin, Nawawi tak mendengar secara jelas percakapannya dengan pramugari.
"Mungkin Beliau punya tebak-tebakan ya kalau saya dengan pramugari itu lagi eyel-eyelan. Padahal pramugari itu justru menyarankan untuk telepon di depan lebih jelas suaranya," ungkapnya.
Hal itu memungkinkan terjadi karena jarak antara dirinya dan Nawawi cukup jauh. Nawawi duduk di dekat jenderal sebelah kanan dan dirinya di dekat jendela sebelah kiri.